Suar.ID -Makamkan 5 anggota keluarganya yang jadi korban Sriwijaya Air, tangis pilu Irfansyah akhirnya pecah.
Kelima keluarga yang dimakamkannya ini adalah ayah, ibu, adik, dan keponakannya yang bernama Yumna.
Yumna ini sendiri merupakan korban Sriwijaya Air yang sempat viral dengan jaket Minnie Mouse-nya.
Kelima jenazah korban Sriwijaya Air ini dimakamkam dalam satu liang lahat pada, Minggu (24/1/2021) kemarin.
Dengan sekuat tenaga, Irfansyah, mengantar jenazah kedua orangtuanya yakni Toni Ismail dan Ibundanya Rahmawati, serta Ratih Windania dan anak dari Ratih yakni Yumna Fanisyatuhzahra dan Athar Rizki Riawan ke tempat peristirahatan terakhir.
Kelima peti jenazah disatukan dalam satu liang lahat yang dimakamkan di pemakaman Babusalam Batara Indah Blok T Jalan Dr Wahidin Pontianak, Minggu 24 Januari 2021.
Sebelumya kedatangan lima jenazah di Bandara Supadio disambut oleh Gubernur Sutarmidji untuk diserahkan kepada keluarga korban di Gedung VVIP Pemprov Kalbar di Bandara Supadio
Selanjutnya jenazah dibawa untuk disalatkan di Masjid Al-Hikmah dan disambut oleh Wali Kota Pontianak yang tampak hadir ikut mengangkat peti jenazah dan ikut menyalatkan jenazah korban Sriwijaya SJ-182.
Usai disalatkan iring-iringan ratusan orang mulai dari keluarga dan warga setempat ikut mengantarkan ke pemakaman yang tak jauh dari lokasi masjid dan rumah kediaman alm Tony Ismail.
Isak tangis keluarga tak terbendung ketika satu persatu peti jenazah dimasukkan kedalam liang lahad.
Tampak pula di sekitar makam didirikan tenda dan kursi yang berjejer untuk para keluarga dan kerabat korban yang ikut mengantar ke pemakaman.
Dari Pantauan Tribun tampak ada ratusan orang yang hadir mulai dari salat jenazah sampai pengantaran ke makam bahkan sampai proses penguburan selesai.
Dengan tangis dan kesedihan usai kelima peti jenazah dimakamkan, Irfansyah mewakili keluarga Almarhum Tony Ismail mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.
Mulai dari evakuasi korban, identifikasi, pemulangan jenazah sampai pada tahap pemakaman hari ini.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mensupport baik dari Pemkot Pontianak dan penyambutan jenazah oleh Pemprov Kalbar, serta jamaah masjid dan majelis Babusalam,” ujar Irfan.
Irfan juga menghaturkan terima kasih kepada pihak Basarnas yang telah melakukan pencarian korban, Tim DVI Mabes Polri yang telah melakukan identifikasi korban Sriwijaya SJ-182, serta Maskapai Sriwijaya yang telah membantu proses identifikasi kelima keluarganya.
Pada 9 januari 2021 lalu telah terjadi tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182 rute Jakarta-Pontianak yang didalamnya terdapat lima orang keluarganya tentu rasa kehilangan tak bisa dipungkiri.
Namun saat ini pihak keluarga telah mengiklaskan atas tragedi jatuhnya Sriwijaya SJ-182.
“Sebelumnya kami tidak ada firasat dan tanda apapun. Ini menjadi nasihat untuk kita yang masih hidup bahwa meninggal tidak melihat usia tua muda, sakit sehat tapi semua sudah menjadi takdir Allah,” ujar Irfan dihadapan makam kedua orangtua dan adiknya.
Ia mengatakan momen perjalanan ke Bandung kemarin merupakan kunjungan terakhir yang tentu menyisakan banyak kenangan.
“Alhamdulillah orang tua kami main ke Bandung merupakan kunjungan terakhir mereka dan merupakan waktu terlama mereka main. Waktu itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” ujarnya.
Selain kedua orang tuanya, saudara kandung Irfan bersama anaknya juga ikut menjadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yakni Ratih Windania dan anaknya Yumna Fanisyatuhzahra.
“Saya itu dua bersaudara dan adik saya beserta satu anaknya ada di dalam pesawat itu bersama orang tua saya.
Semoga Allah menerima dan menempatkan mereka ditempat yang terbaik disisi-Nya.
Mereka semua orang baik dan Allah lebih sayang mereka,” ujarnya.
Air mata Irfan tak terasa deras menetes, membasahi tanah makam orang-orang tercintanya.
Pemulangan lima jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 yang merupakan satu keluarga, langsung disalatkan di Masjid Al Hikmah, Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 24 Januari 2021.
Jenazah Toni Ismail, Rahmawati, Ranti Windani, Yumna Fanisya Tuzahra, dan Athar Rizky Riawan kemudian dimakamkan dalam satu liang lahat di Pemakaman Tanah Wakaf Majelis Taklim Babussalam yang tidak jauh dari rumah korban.
Pemulangan lima jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 yang merupakan satu keluarga, langsung disalatkan di Masjid Al Hikmah, Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 24 Januari 2021.
Perwakilan keluarga juga akan melakukan Tahlilan malam ini dirumah yang beralamat di Jalan Sepakat Damai Blok C nomor 5.
Tampak di rumah duka juga dipenuhi ucapan belasungkawa dari keluarga dan kerabat korban yang memenuhi halaman rumah.
Tenda dan kursi telah disiapkan dihalaman rumah korban untuk nanti malam dilakukan acara Tahlilan.
Sebelumnya Iwan Kurniawan warga Pontianak mengaku syok saat mengetahui 5 orang anggota keluarganya menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Ia mengungkapkan, 5 orang anggota keluarganya yang terdiri Tante serta sepupunya ke Jakarta beberapa waktu lalu untuk acara keluarga.
Kemudian, dijadwalkan akan kembali ke Pontianak dengan menggunakan maskapai Nam Air pada pukul 07.00 WIB.
Lalu, jadwal tersebut di undur oleh pihak maskapai pada sekira pukul 14.00 WIB, selain itu dijadwalkan sepupunya akan menggunakan pesawat Nam Air, lalu di ganti dengan mengunakan pesawat Sriwijaya Air.
"Kita dari keluarga kecewa, pertama menggunakan pesawat NAM air, tapi kenapa di pindah ke pesawat Sriwijaya,"katanya.
Terkait informasi tentang hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 itu, di diketahuinya sendiri ketika hendak menjemput Keluarganya itu pada Sabtu 10 Januari 2020.
Dirinya yang sejak sekira pukul 15.00 tiba di Bandara Supadio merasa heran mengapa pesawat yang dinaiki oleh keluarganya tak kunjung tiba.
Setelah ia memeriksa media sosial dan bertanya ke beberapa pihak, akhirnya berita buruk itu diketahuinya.
Seketika itu, air matanya pun langsung jatuh, dan syok mengetahui pesawat yang di tumpangi keluarganya hilang tak berselang lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.