"Tetapi masukkan yang saya terima dari para ahli adalah sebagai berikut yang mungkin mudah kita cerna dan bisa menjadi pegangan untuk kita semua."
"Nomor satu virus ini memang terbukti lebih mudah menular."
"Nomor dua, mutasi virus ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal,"
"Yang ketiga, virus ini sudah terbukti bisa dideteksi dengan alat tes yang ada, swab antigen atau pcr testing," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Menkes, juga belum bisa memastikan varian baru virus Corona atau SARS-CoV-2 strain B117 atau N501 telah menyebar di Indonesia.
"Pertanyaannya apakah strain virus ini sudah ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu, sampai sekarang kita belum tahu," kata Budi.
Sebab, menurut mantan Wakil Menteri BUMN tersebut, perlu dilakukan whole genome sequencing untuk dapat mendeteksi strain virus yang pertama kali ditemukan di Inggris tersebut.
"Harus di sequence genetic information dari virus ini," katanya.
Untuk mendeteksi keberadaan strain virus yang sudah terkonfirmasi menyebar di Singapura tersebut, pihaknya, kata Budi, akan segera mengkonsolidasikan 11 hingga 12 laboratorium bersama Kementerian Ristek atau Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang memiliki kemampuan untuk melakukan genome sequencing.