Follow Us

Kisah Joy Andrew: Wanita Yahudi yang Meninggal di Usia 100 Tahun, Selamat dari Upaya Pembunuhan Nazi hingga Kecelakaan Pesawat

Adrie Saputra - Sabtu, 05 Desember 2020 | 13:30
Joy di tahun 1940
SWNS

Joy di tahun 1940

Suar.ID - Seorang wanita yang selamat dari upaya pembunuhan Nazi, kecelakaan pesawat, kanker payudara, dan virus corona dikabarkan telah meninggal dunia.

Mengutip dari Mirror.co.uk, Joy Andrew telah tutup usia hanya beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-100.Setelah kematiannya pada hari Rabu, putrinya, Michele Andrew (58), memberikan penghormatan yang menghangatkan hati.Dia berkata, "Ibuku menjalani kehidupan yang penuh dengan drama, tapi menganggap pengalamannya sebagai hal yang biasa."

Baca Juga: Padahal Sudah Bekas dan Kumal, Celana Dalam ini Malah Bisa Laku Rp 115 Juta Cuman Gara-gara Ada Simbol Misterius ini, Ternyata Sang Pemilik Bukan Orang Sembarang!"Dia mengalami penurunan (kesehatan) tajam setelah ulang tahunnya yang ke-100, saya pikir dia telah bertahan untuk acara itu."Michele menambahkan bahwa kematian ibunya diliputi dengan rasa "damai".

Di masa lalu, Joy ternyata pernah bergabung dengan pasukan pendudukan dan menghabiskan waktu di Jerman.

Dia menghadiri persidangan Nuremberg dan selamat dari upaya pembunuhan.

Baca Juga: Viral Foto Diduga Mayat Bergelimpangan Akibat Virus Corona dengan Keterangan 'Azab untuk China Komunis', Ternyata Ini yang Sebenarnya terjadi

Dia kemudian menjadi pramugari, dia juga selamat setelah pesawat yang tumpangi jatuh di Afrika.Suami Joy meninggal pada 2013 dan dia menjalani tahun-tahun terakhirnya di Minster Grange Care Home di York, North Yorks.Berbicara hanya minggu lalu setelah ulang tahun ibunya, Michele berkata, "Saya sangat bangga dengan ibu saya karena mencapai ulang tahunnya yang ke-100.""Dia telah menjalani kehidupan yang paling berwarna dan menakjubkan dalam tonggak sejarah ini."

Joy, keponakan dan putrinya.
SWNS

Joy, keponakan dan putrinya.

Joy lahir di London utara pada 1920 dan dibesarkan di sana sebelum bergabung dengan Women's Auxiliary Air Force sebagai sersan selama perang, di mana dia bertugas di Komando Pengebom (Bomber Command).Komando Pengebom mengendalikan pasukan pembom RAF dari tahun 1936 hingga 1968 dan paling dikenang karena peran sentral yang dimainkannya dalam pemboman strategis Jerman dalam Perang Dunia II.Setelah perang, Joy bergabung dengan Tentara Inggris di Rhine, pasukan pendudukan di Jerman yang dibentuk setelah perang dunia pertama dan kedua.

Baca Juga: Iseng-iseng Cari Harta Karun Nazi, Eh Kelompok Pemburu Harta Ini Malah dapat Rp 1,8 Triliun dari Tempat Ini

Dia ditempatkan di Dusseldorf di mana dia tinggal dengan pasangan tua yang menjadi sangat akrab dengannya, tetapi memiliki seorang putri yang adalah seorang Nazi.Menurut Michele, Joy berasal dari keluarga Yahudi Jerman, dia punya sopir untuk mengantarnya kemanapun dia mau.Michele berkata, "Ini termasuk perjalanan ke Berlin, di mana dia berkeliaran sendirian di sisa-sisa Reichstag.""Dia juga pergi ke Pengadilan Nuremberg... ini jelas penting baginya."

Dia menambahkan, "Suatu hari pengemudi menjemputnya dan dalam perjalanan ke tujuan, sopir sengaja menabrakkan mobil untuk membunuhnya.""Dia masih memiliki bekas luka di wajahnya akibat upaya pembunuhan. Sopirnya ditangkap dan ternyata seorang Nazi."Setelah perang, Joy bergabung dengan British Overseas Airways Corporation sebagai salah satu pramugari pertama, yang melihatnya melakukan perjalanan internasional, terutama di Afrika.

Baca Juga: Kerabat Terakhir Hitler yang Masih Hidup Ini Ditangkap Polisi karena Lakukan Hal Tabu, Korbannya Gadis di Bawah Umur

Source : Mirror

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest