Suar.ID - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menceritakan sisi lain dibalik perceraiannya dengan Veronica Tan.
Sebelumnya, Ahok telah resmi bercerai dari Veronica pada 5 Januari 2018.
Kala itu, perceraian mereka menyita perhatian publik karena keputusan tersebut diambil saat Ahok masih ditahan di Mako Brimob.
Dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Ahok menceritakan kisahnya yang berusaha menyelamatkan rumah tangganya kala itu.
Kepada Daniel, Ahok mengungkapkan dirinya sempat berpikir tidak akan bercerai dari Veronica.
"Saya waktu itu berpikir tidak mungkin cerai, karena saya juga mempunyai pemahaman Tuhan tidak suka perceraian," kata Ahok.
Saat itu, Ahok berpegang teguh pada keyakinannya, bahwa perceraian bisa menodai sucinya agama.
Ahok berprinsip, bahwa kesalahan sebesar apapun harus selalu dimaafkan.
Seperti diketahui, perceraian Ahok dan Veronica memang diwarnai isu perselingkuhan mantan istrinya tersebut.
Dengan prinsipnya untuk selalu memaafkan kesalahan, Ahok mendatangi teman dekat Veronica bersama putra sulungnya, Nicholas Sean.
Ia memohon kepada teman dekat Veronica agar menyudahi hubungan mereka.
Hal tersebut dilakukan Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya bisa datang ke teman dekatnya itu bawa anak saya."
"Saya sebagai Gubernur (DKI Jakarta) ya, daripada situasi tambah runyam, saya memohon di depannya (teman dekat Veronica)," kata Ahok.
Bahkan saat itu, Nicholas Sean sempat menyarankan agar lebih baik ayah dan ibunya bercerai saja.
Namun, Ahok bersikeras untuk tetap mempertahankan rumah tangganya dengan Veronica.
"Ketika kita datangi, anak saya yang pertama udah bilang 'bubar aja', saya nggak bisa, bagi saya, gambaran kehidupan itu keluarga yang utuh," ungkap Ahok.
Meski saat itu Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, namun teman dekat Veronica itu justru tak ada takutnya.
Menurut Ahok, laki-laki tersebut justru malah merasa di atas angin.
"Saya datang, memohon."
"Saya menyampaikan, 'istrimu tidak tahu, istrimu lagi mau melahirkan dan mumpung saya mau terima istri saya, boleh nggak kalian bubaran? Toh sudah bertahun-tahun dari kamu masih bujangan sudah dekat'," kata Ahok menirukan ucapannya kala itu.
Begitu Ahok meminta laki-laki tersebut untuk sama-sama mengerti, teman dekat Veronica tersebut justru mengatakan hal yang membuat Nicholas Sean tersulut emosi.
Laki-laki tersebut justru mengakui, bahwa dia sudah mengenal anak-anak Ahok dengan Veronica sejak mereka masih kecil.
Hal itu membuat Nicholas Sean emosi hingga hampir melayangkan pukulan kepada laki-laki tersebut.
Namun, Ahok langsung berusaha menahan amarah putra sulungnya itu.
"Si Niko udah mau mukul tuh, saya nahan Niko, kalau kita pukul, anak saya itu bisa pull-up 27 kali, dia lagi begitu emosi, dua lawan satu, (bisa) patah itu iga semua," papar Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, jika dirinya saat itu mengikuti emosi, mungkin dirinya sudah masuk penjara lantaran memukul orang.
"Persoalannya (saya) mau keluarga utuh, karena itu saya harus merendahkan diri saya," terangnya.
Namun, usaha Ahok mempertahankan rumah tangganya akhirnya mencapai batas.
Di dalam Mako Brimob, Ahok akhirnya memutuskan untuk menceraikan istri yang sudah memberinya tiga orang anak.
"Sampai masuk tahanan saya ngomong, 'saya sakit sekali di dalam tahanan kalau tahu kamu pergi berdua ke Singapura atau ke mana-mana, boleh nggak stop? Itu saya putuskan cerai," beber Ahok.
(Tribunnews Bogor)