Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Miris, Penjual Siomay Keliling Ini Nyaris Tewas Terinjak Pendemo UU Cipta Kerja, kini Bingung dengan Masa Depannya usai Gerobaknya Hancur: Saya Mau Minta Ganti Sama Siapa

Ervananto Ekadilla - Jumat, 09 Oktober 2020 | 06:30
Penjual siomay keliling ini nyaris tewas terinjak pendemo UU Cipta Kerja.
Tribun Sumsel

Penjual siomay keliling ini nyaris tewas terinjak pendemo UU Cipta Kerja.

Suar.ID -Bentrok antara polisi dan massa yang menggelar aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja tidak bisa terhindarkan

Sejumlah infrastruktur rusak, serta kendaraan dinas polisi, di antaranya dua unit mobil polisi hancur.

Galih (19) seorang pedagang siomay keliling juga mengalami nasib nahas.

Barang dagangan termasuk gerobaknya hancur tidak tersisa saat aksi bentrok pada demo yang digelar di halaman gedung DPRD Provinsi Sumsel terjadi.

Baca Juga: Desta Dibully Habis-habisan usai Dituding Dukung UU Cipta Kerja: Jangan Cuma Ikutan Padahal Baca Cuma Sepotong dan ga Paham Isinya

"Saya lagi jualan di dekat pintu masuk depan DPRD,"

"Terus, tiba-tiba ricuh dan banyak yang mendorong gerobak saya karena berusaha lari, soalnya tadi banyak sekali lemparan batu," kata Galih menceritakan kejadian mengejutkan yang baru saja menimpanya kepada Tribun Sumsel, Kamis (8/10/2020).

Galih bahkan sempat pingsan lantaran panik terkena gas air mata.

Kondisi ini diperparah dengan riwayat penyakit asma yang dimilikinya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Berikan Sindiran Menohok ke Puan Maharani yang Seenaknya Matikan Mic Politikus Demokrat yang Tengah Beri Kritikan: Masih Ingat Pancasila?

"Untungnya saya ditolong sama beberapa mahasiswa yang pakai baju kemeja hijau."

"Saya dibopong sama mereka, dibawa ke tempat aman."

"Kalau tidak, mungkin saya sudah meninggal karena terinjak-injak," ujarnya.

Baca Juga: Situs DPR Diretas, Ada Tulisan 'Dewan Penghianat Rakyat' di Halaman Utama

Sejak satu tahun terakhir, pria asal Kebumen Jawa Tengah itu merantau di kota Palembang dan menjadi pedagang siomay keliling dengan upah Rp 80 ribu perhari.

Kini, Galih sedang begitu bingung lantaran harus mempertanggungjawabkan gerobak dagangan yang hancur kepada atasannya.

Diperkirakan, kerugian yang dialaminya mencapai hingga Rp 3 juta.

Baca Juga: Menaker Sebut UU Cipta Kerja Masih Mengakui Adanya UMK: Upah Minimum Kabupaten Kota Tetap Dipertahankan

"Saya mau minta ganti sama siapa, pasti juga kena marah bos," ujarnya.

"Ini pertama kalinya saya jualan di tempat demo."

"Namanya pedagang, ya saya pilih tempat ramai untuk jualan."

"Saya lihat, juga banyak kok yang jualan di sini."

"Tidak menyangka ujung-ujungnya akan seperti ini," ujarnya dengan raut wajah sedih.

Baca Juga: Bertemu dengan Ganjar Pranowo, Seorang Pelajar yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja Kebigungan saat Jelaskan Maksud Aksinya: Ngggak Tahu

Pantauan Tribun Sumsel di lapangan, tak hanya gerobak siomay dagangan Galih yang hancur tak bersisa.

Sejumlah dagangan ataupun gerobak pedagang lain juga hancur saat bentrokan pada aksi kali ini terjadi.(Tribun Sumsel)

Source :Tribun Sumsel

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x