Suar.ID -Papua dan isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masih menjadi hal yang sensitif dibicarakan hingga kini.
Indonesia, dalam beberapa kesempatan sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat gempuran terkait isu Papua dan HAM.
Baru-baru ini, di sidang Majelis Umum PBB, Indonesia mendapat kritik dari negara Vanuatu, terkait isu pelanggaran HAM di Papua.
Indonesia dalam hal ini pun membalas sikap Vanuatu dan menyatakan negara Oseania tersebut tak perlu ikut campur urusan dalam negerinya.
Baca Juga: Yuk, Beramal bagi Para Pelajar di NTT dan Papua melalui 'Konser Suara Anak Indonesia'
Hal ini dipicu oleh Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman yang mengungkit permasalahan isu pelanggaran HAM di Papua.
Sontak saja, sikap tersebut kemudian direspon cukup keras oleh Indonesia melalui perwakilan diplomat, Silvany Austin Pasaribu.
Meski begitu, respons Indonesia yang mencecar balik Vanuatu mendapat tanggapan negatif dari Amnesty International Indonesia.
Amnesty International Indonesia menyayangkan respons Indonesia saat menjawab tuduhan yang dilontarkan Vanuatu terkait pelanggaran HAM pada sidang PBB.
"Kami sangat menyayangkan sikap Pemerintah Indonesia di forum PBB yang masih cenderung resisten terhadap suara-suara dari negara sekecil apa pun, bahkan sekecil negara Vanuatu misalnya," ucap Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid dalam konferensi pers daring, Senin (28/9/2020), melansir dari Kompas.com.