Follow Us

Kliennya, Jerinx dengan jelas Menyebut IDI sebagai Kacung WHO, Sang Pengacara Malah Minta Ikatan Dokter Indonesia untuk Mengevaluasi Diri: Itu kan Memang Realitas yang Terjadi

Ervananto Ekadilla - Jumat, 07 Agustus 2020 | 12:30
Pengacara Jerinx minta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengevaluasi diri.
Tribun Bali

Pengacara Jerinx minta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengevaluasi diri.

“Jadi klien saya memaknai, apa yang dia tuliskan, apa yang dia lakukan, itu adalah satu bentuk permintaan penjelasan IDI atas realita yang terjadi selama ini, karena terkait dengan rapid test dan segala masalah di dalamnya itu kan memang realitas yang terjadi."

"Jadi, tidak ada niat untuk melakukan apalagi menyebarkan kebencian dan permusuhan,” kata Gendo yang juga selaku Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa ini.

Jerinx memenuhi panggilan Polda Bali dengan membawa data-data dan dokumen.
Tribun Bali

Jerinx memenuhi panggilan Polda Bali dengan membawa data-data dan dokumen.

Baca Juga: Jerinx SID Dilaporkan ke Polisi usai Gembar-Gembor Sebut IDI sebagai Kacung WHO, kini Malah Melempem dan Cuma Bisa Bilang Begini

Gendo juga meminta agar IDI untuk mengevaluasi diri.

Sebab, menurut Gendo, organisasi tersebut terbentuk bukan hanya untuk profesi kedokteran semata, tapi juga untuk misi-misi kemanusiaan.

Sementara itu, dalam postingan Jerinx selama ini, yang disuarakan selama ini adalah murni soal kepentingan publik.

Jerinx SID bisa saja dinyatakan tidak bersalah atas dugaan pencemaran nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Tribunnews

Jerinx SID bisa saja dinyatakan tidak bersalah atas dugaan pencemaran nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca Juga: Mulutmu Harimaumu, usai Koar-koar Menyebut IDI Sebagai Kacung WHO, Akhirnya Jerinx Dilaporkan ke Polisi, namun Dirinya malah Mangkir dengan Alasan Ini: Kami Sebagai Organisasi Merasa Terhina!

“Jadi kalau dimaknai ini, sesungguhnya jangankan menyebarkan kebencian, atau mencemarkan nama baik, itu tidak ada niat untuk menjatuhkan, karena misinya kemanusiaan dan Jerinx pun bicara bukan atas kepentingan personal, melainkan itu ada kepentingan publik,” ujarnya.

Gendo menjelaskan, bagaimana praktik layananan rumah sakit yang selama ini banyak juga dipersoalkan oleh banyak pihak dan masyarakat karena menggunakan rapid test.

Sementara itu, diketahui bersama bahwa rapid test tersebut tingkat akurasinya sangat rendah. (Tribun Bali)

Source : Tribun Bali

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest