"Studi ekologi semacam ini rentan terhadap bias dan rancu, termasuk perbedaan dalam demografi nasional dan beban penyakit."
"Tingkat pengujian untuk infeksi virus Covid-19, dan tahap pandemi di setiap negara," kata WHO saat itu.
Luis Escobar, salah satu penulis studi mengatakan penelitian ini telah mempertimbangkan kekhawatiran WHO.
"Semua negara berbeda, Guatemala memiliki populasi yang lebih muda dibanding katakanlah Italia."
"Jadi kami harus membuat penyesuaian data untuk mengakomodasi perbedaan itu," kata Escobar.
Para peneliti mengtakan, efek positif dari vaksin BCG sangat signifikan.
Namun, ahli belum memiliki jawaban pasti mengapa hal ini memberi dampak positif.
Perlu diketahui, nama BCG diambil dari mikrobiolog Perancis Albert Calmette dan Camille Guerin yang mengembangkannya.
Vaksin BCG mengandung strain hidup Mycobaterium bovis, yang terkait dengan bakteri penyebab TB, penyakit yang menyebabkan satu dari tujuh kematian di Amerika dan Eropa pada pergantian abad ke-20.