Follow Us

Waduh, Ketua Penanggulangan Covid-19 di Indonesia Ini Ungkapkan Sangat Mungkin Kita Hidup Selamanya dengan Virus Corona! Begini Penjelasannya

Ervananto Ekadilla - Selasa, 19 Mei 2020 | 08:00
Ketua penanggulangan covid-19 di Indonesia, Doni Monardo.
Covid-19.go.id

Ketua penanggulangan covid-19 di Indonesia, Doni Monardo.

Suar.ID - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Doni Monardo mengatakan bahwa hingga hari ini belum ada lembaga yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir, termasuk kapan vaksin virus Corona tersebut ditemukan.

Oleh karenanya ada kemungkinan masyarakat di dunia akan hidup selamanya dengan Covid-19.

"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19, " ujar Doni usai rapat terbatas dengan presiden, Senin, (18/5/2020) melansir dari Tribunnews.

Doni mengatakan Gugus tugas telah memberikan sejumlah masukan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengahadapi Pandemi yang belum diketahui kapan akan selesainya tersebut.

Baca Juga: Pilkada 2020 Diundur ke Bulan Desember, Menkes Terawan: Ini Lucu

Diantaranya pengurangan atau pelonggaran PSBB yang harus dikaji secara matang.

Salah satunya mengenai perlunya survei pra kondisi sebelum relaksasi PSBB.

"Kemudian juga waktu yang tepat kapan harus dimulai dilihat dari data-data lapangan yang tadi telah bapak presiden perintahkan untuk mengkaji daerah mana yang boleh dibuka," tuturnya.

Pembukaan atau relaksasi PSBB tersebut menurut Doni harus berdasarkan data-data lapangan serta pertimbangan kajian multi aspek.

Baca Juga: Dari Balik Dinginnya Jeruji Penjara, Mantan Menkes Era SBY Ini Berikan Pesan bagi Indonesia Mengenai Virus Corona yang tak akan Hilang meski Vaksin sudah Ditemukan: Berpikirlah Saudaraku Setanah Air

Sehingga keputusan yang diambil nantinya tidak keliru atau bahkan memperparah penyebaran Covid-19.

"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau dan kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, ada yang memang tingkatan kasusnya masih relatif rendah."

"Tapi namun demikian, tetap kajian secara data dan juga riset memiliki peran yang penting, sehingga nantinya mana daerah yang dibuka, mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," pungkasnya.

(Tribunnews)

Source : Tribunnews

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya

Latest