Follow Us

Senang Menyantap Makanan Pedas, Rupanya Hal ini Bisa Membuat Anda Terhidar dari Penyakit Mematikan ini Loh!

Aditya Eriza Fahmi - Selasa, 30 Juni 2020 | 08:30
Senang Menyantap Makanan Pedas, Rupanya Hal ini Bisa Membuat Anda Terhidar dari Penyakit Mematikan ini Loh!
pexels.com

Senang Menyantap Makanan Pedas, Rupanya Hal ini Bisa Membuat Anda Terhidar dari Penyakit Mematikan ini Loh!

Suar.ID - Banyak orang yang menyukai makanan pedas.

Makanan pedas ini membuat orang menjadi ingin terus nambah dan nambah lagi.

Namun sesudah menyantap makanan pedas ini pasti membuat mulut terasa panas bahkan terkadang seperti terbakar.

Hal ini karena reseptor pada lidah mendeteksi suhu dan menunjukkan rasa sakit karenat adanya capsaicin yang terkandung dalam cabai.

Baca Juga: Awalnya Iseng Rutin Minum Air Kelapa Sebelum Beraktifitas, Wanita ini Pun Terkejut Setelah Lihat Hal Menakjubkan ini Terjadi Pada Tubuhnya!

Selain terasa panas di mulut, saat makan pedas suhu tubuh juga mengalami thermogenesis, yaitu proses di mana suhu internal tubuh meningkat.

Inilah yang membuat tubuh berkeringat, hidung berair, dan wajah menjadi merah karena permbuluh-pembuluh kecil atau yang disebut kapiler melebar.

Setelah lidah merasakan terbakar, sistem saraf tubuh akan menanggapi dengan melepaskan endorfin.

Endorfin inilah yang mengatasi rasa sakit akibat kepedesan.

Baca Juga: Sering Dianggap Tak Sehat, Rupanya Minum Es Lebih Baik Ketimbang Air Hangat, Begini Penjelasan Ahli...

Maka dari itu, kebanyakan orang merasa bahagia setelah makan pedas dan selalu ingin menambah makanannya.

Pernah merasa jantung berdegup lebih kencang setelah makan pedas? Ini karena rasa pedas meningkatkan sirkulasi darah.

Ini yang paling sering terjadi, ketika makan pedas mulut akan mengeluarkan lebih banyak air liur.

Kelenjar liur memproduksi lebih banyak air liur untuk membersihkan capsaicin yang ada di mulut.

Baca Juga: Ashanty Langsung Ketakutan Setengah Mati Usai Diancam Anang Hermansyah Kalau Tak Bisa 'Melayaninya' Tiap Hari, Ibunda Aurel: Duh, Mati Akan Ada Pelakor...

Dikutip dari Wonderopolis, panas yang timbul dalam makanan pedas biasanya berasal dari cabai. Ada banyak jenis cabai di dunia ini mulai dari cabai rawit hingga paprika.

Semua jenis cabai tersebut mempunyai kesamaan yaitu mengandung senyawa tanaman yang disebut capsaicin.

Capsaicin bersifat iritan yang bisa menimbulkan iritasi. Artinya, ketika capsaicin masuk, tubuh akan berusaha melawannya.

Reaksi tubuh terhadap capsaicin mirip dengan ketika merespons alergen atau sesuatu yang menimbulkan alergi.

Baca Juga: Masih Ingat Sosok Wanita yang Antarkan Suaminya Nikah Lagi? Lama Tak Terdengar Kabarnya, Kini Sibuk Menjadi YouTuber dan Sempat Ungkit Pernikahannya 4 Tahun Lalu

Setelah tubuh mengetahui adanya capsaicin, respons segera terjadi. Selaput lendir (membran mucous) berubah ke mode pertahanan.

Maka dari itu, saat kita makan sesuatu yang pedas dan mengandung capsaicin, reaksi tubuh adalah membuat banyak lendir (ingus) untuk membilas capsaicin.

Tetapi tidak hanya di hidung, reaksi terhadap capsaicin sebenarnya terjadi di seluruh tubuh. Kita pasti menyadari ingus mengalir di hidung.

Tetapi reaksi yang tidak kita sadari adalah selaput di perut juga akan membuat cairan ekstra.

Baca Juga: Atta Halilintar Berikan Hadiah untuk Calon Adik Ipar, Reaksi Azriel Hermansyah Bikin Melongo!

Dilansir dari Time, ahli THT dari University of Kentucky College of Medicine, Dr. Brett Comer mengatakan perut dan bagian dalam usus juga akan mulai mengeluarkan cairan berlebih.

Orang yang tidak tahan pedas bisa jadi mengalami diare atau sakit perut akibat lendir ekstra yang dikeluarkan ke saluran pencernaan sebagai respons terhadap makanan pedas.

Anthony Dickenson, peneliti dan profesor neruofarmakologi dari University College London menjelaskan capsaicin menyebabkan eksitasi yang mengarah pada perasaan panas atau nyeri yang membakar, dilatasi pembuluh darah, kemerahan pada kulit dan peningkatan suhu tubuh.

Meski tidak terjadi pada semua orang, makan pedas dapat menyebabkan perut kram. Hal ini karena capsaicin menyerang neurotransmitter yang menyebabkan kontraksi perut.

Baca Juga: Paranormal Ini Terawang Nasib Asmara Ayu Ting Ting, Sebut akan Temukan Pendamping di 2020 Ini, tapi Siap-siap Ada yang Tak Bahagia dengan Kabar Itu

Semua itu sebagai respons terhadap panas yang membuat makanan pedas terasa enak bagi kebanyakan orang, terutama orang Indonesia.

Dalam kebanyakan kasus, sebenarnya capsaicin tidak menyebabkan makanan pedas berbahaya untuk dikonsumsi bahkan berpotensi bermanfaat bagi kesehatan.

Penelitian dari Cina menunjukkan kaitan antara konsumsi makanan pedas mengandung capsaicin dengan tingkat kematian yang lebih rendah.

Sejumlah peneliti lain mengatakan capsaicin tampaknya meningkatkan fungsi jantung dan metabolisme.

Baca Juga: Nikahi Janda yang Pernah Kena Kasus Video Syur hingga Numpang Tinggal di Rumah Mertua, Sifat Asli Richard Kevin Dikuliti oleh Kakak Ipar

Para ahli menemukan bukti, capsaicin dapat memicu bentuk kematian sel yang sehat, yang dapat memperlambat atau mencegah jenis mutasi yang mengarah pada kanker.

Capsaicin juga terbukti melindungi jantung dan menjaga bentuk pinggang. Menurut ulasan pada 2017, capsaicin memiliki efek anti-obesitas.

Capsaicin pada cabai dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan bisa membakar lemak lebih banyak. Hal ini bisa menurunkan berat badan lebih cepat.

Pada 2015, sebuah penelitian menemukan, capsaicin dapat menangkal akumulasi lemak visceral, yaitu jenis lemak yang menumpuk di usus dan organ sekitar yang menimbulkan penyakit.

Baca Juga: Artis Ini Banting Stir Dagang Ikan Bandeng karena Kehilangan Banyak Pemasukan saat Pandemi Virus Corona

Sebuah studi terhadap 36 orang dewasa mengungkapkan, menambahkan capsaicin dalam makanan selama empat minggu dapat meningkatkan fungsi jantung dan arteri, kemungkinan dengan meningkatkan pelebaran pembuluh darah yang sehat.

Untuk orang yang memiliki sakit mag memang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan pedas. Karena makanan pedas bisa mengikat reseptor esofagus yang dapat menimbulkan sensasi terbakar.

Capcaisin menyebabkan katup berotot di bagian atas perut tetap terbuka terlalu lama, membiarkan asam kembali ke kerongkongan. Ini yang tidak baik bagi penderita maag.

Baca Juga: Rencanya Penikahannya Mulai Terbongkar, Janda Beranak Satu ini Rupanya Diam-diam Sudah Pesan Gaun Pengantin, Didi Riyadi Atau Ivan Gunawan Kah yang Jadi Pasangannya?

(Soesanti Harini Hartono)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Berlebaran Asyik Menyantap Masakan Pedas, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya

Latest