Follow Us

Senang Menyantap Makanan Pedas, Rupanya Hal ini Bisa Membuat Anda Terhidar dari Penyakit Mematikan ini Loh!

Aditya Eriza Fahmi - Selasa, 30 Juni 2020 | 08:30
Senang Menyantap Makanan Pedas, Rupanya Hal ini Bisa Membuat Anda Terhidar dari Penyakit Mematikan ini Loh!
pexels.com

Senang Menyantap Makanan Pedas, Rupanya Hal ini Bisa Membuat Anda Terhidar dari Penyakit Mematikan ini Loh!

Para ahli menemukan bukti, capsaicin dapat memicu bentuk kematian sel yang sehat, yang dapat memperlambat atau mencegah jenis mutasi yang mengarah pada kanker.

Capsaicin juga terbukti melindungi jantung dan menjaga bentuk pinggang. Menurut ulasan pada 2017, capsaicin memiliki efek anti-obesitas.

Capsaicin pada cabai dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan bisa membakar lemak lebih banyak. Hal ini bisa menurunkan berat badan lebih cepat.

Pada 2015, sebuah penelitian menemukan, capsaicin dapat menangkal akumulasi lemak visceral, yaitu jenis lemak yang menumpuk di usus dan organ sekitar yang menimbulkan penyakit.

Baca Juga: Artis Ini Banting Stir Dagang Ikan Bandeng karena Kehilangan Banyak Pemasukan saat Pandemi Virus Corona

Sebuah studi terhadap 36 orang dewasa mengungkapkan, menambahkan capsaicin dalam makanan selama empat minggu dapat meningkatkan fungsi jantung dan arteri, kemungkinan dengan meningkatkan pelebaran pembuluh darah yang sehat.

Untuk orang yang memiliki sakit mag memang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan pedas. Karena makanan pedas bisa mengikat reseptor esofagus yang dapat menimbulkan sensasi terbakar.

Capcaisin menyebabkan katup berotot di bagian atas perut tetap terbuka terlalu lama, membiarkan asam kembali ke kerongkongan. Ini yang tidak baik bagi penderita maag.

Baca Juga: Rencanya Penikahannya Mulai Terbongkar, Janda Beranak Satu ini Rupanya Diam-diam Sudah Pesan Gaun Pengantin, Didi Riyadi Atau Ivan Gunawan Kah yang Jadi Pasangannya?

(Soesanti Harini Hartono)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Berlebaran Asyik Menyantap Masakan Pedas, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya

Latest