Korea Utara telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa pihaknya bersiap untuk kampanye selebaran "skala besar" sebagai balasan atas selebaran yang dikirim melintasi perbatasannya.
Kementerian Korsel yang menangani urusan lintas-perbatasan pada hari Sabtu mengatakan bahwa Korut telah melakukan pelanggaran perjanjian damai.
Partai Front Bersatu dari partai yang berkuasa di Korea Utara, yangbertanggung jawab atas urusan antar-Korea, menolak seruan kementerian sebagai"omong kosong yang tidak masuk akal."
"Mengingat kesalahan mereka sendiri, beraninya mereka mengucapkan kata-kata seperti penyesalan dan pelanggaran?" kata Juru bicara departemen dalam sebuah pernyataan yangdikutip dari KCNA.
"Pihak berwenang Korea Selatan pasti akan dapat memahami betapajijiknya kami pada mereka (pembelot) dan betapa itu (selebaran) sangat menyinggung kami."
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena konflik tahun 1950-53.
Mereka sepakat untuk menghentikan "semua tindakan bermusuhan" dalam perjanjian perdamaian 2018.
Tetapi beberapa kelompok yang dipimpin pembelot secara teratur mengirim kembali selebaran, bersama dengan makanan, uang kertas 1 dolar, radio mini dan USB yang berisi drama dan berita Korea Selatan ke Korea Utara.
Mereka biasanya mengirim pesan dengan balon di atas DMZ atau pesan dalam botol yang dialirkan ke sungai.