Ia kerap duduk di tepi jalan kampung dekat rumah korban sambil menunggu muatannya (telur yang akan dikirim).
ZR yang nampak sering melihat korban diduga membuatnya berani untuk menggodanya.
ZR mulai berkomunikasi dengan korban setelah meminta akun Facebook.
Keduanya lantas melakukan chatting lewat Facebook.
Dari komunikasi via Facebook itu, ZR mendapatkan kontak nomor telepon seluler korban.
Hingga akhirnya komunikasi keduanya terjalin melalui WhatsApp.
"Namanya, anak-anak ya nggak paham atau tak sadar kalau itu sebuah trik atau perangkap. Setelah diberi nomer telepon selulernya, pelaku sering menggoda korban. Katanya, digoda lewat WA," ucap AKBP Ahmad Fanani.
Sejak itu, ZR yang mulai akrab itu pun mulai melancarkan aksinya.
Bahkan ZR pernah suatu hari mengajak korban jalan-jalan.
Berdasarkan pemeriksaan, korban diajak cari makan dengan dibonceng motor oleh ZR.