Suar.ID -Setelah dilakukan pembongkaran makam di belakang rumah kontrakan tukang roti di Bogor, polisi akhirnya menemukan jasad seorang wanita terlilit sarung.
Melalu otopsi, kekejian pelaku hingga menyebabkan jenazah yang diduga wanita berusia 25 tahun itu terkuak.
Penemuan mayat wanita tersebut berdasarkan informasi dari istri siri AA (37) yang disekap selama setahun di rumahnya.
Mayat tersebut ditemukan terkubur di dalam rumah yang berlokasi di wilayah Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
Melansir dari Tribun Bogor, Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena menjelaskan berdasarkan hasil visum tim forensik RS Polri, jasad perempuan yang diperkirakan berusia 25 tahun ini telah mengalami pembusukan lanjut sehingga hanya menyisakan tulang belulang.
Polisi pun segera melakukan otopsi untuk mencari penyebab kematian.
Identitas mayat perempuan ini pun juga terus diselidiki.
Lantas apa penyebab dirinya tewas di tangan sang penjual roti?
1. Pendarahan di Kepala
Dari hasil outopsi, ditemukan pendarahan di bagian kepala jasad wanita tersebut.
Menurut polisi, pendarahan itu diduga bekas benturan benda tumpul.
"Jenazah telah membusuk, tersisa tulang belulang dan jaringan lunak yang sudah mencair.
Sedangkan hasil outopsi ditemukan resapan darah pada tulang pelipis kiri dan pendarahan pada otak bagian kiri," kata AKP Ita Puspita Lena.
2. Diduga Kepala Korban Diinjak Pelaku
Sementara itu, Kapolsek Parungpanjang, Kompol Nundun Radiaman menjelaskan mayat yang terkubur itu diduga korban penganiayaaan.
Menurutnya, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu diduga tewas setelah diinjak kepalanya oleh pelaku AA dan kemudian tewas secara perlahan.
"Pelaku dengan sengaja menginjakkan kakinya ke kepala korban sehingga ada benturan yang cukup keras mengakibatkan tidak sadarkan diri namun belum meninggal.
Tapi selang beberapa hari, ternyata korban sudah meninggal dunia," kata Nundun Radiaman.
Meski begitu, polisi masih mendalami kasus temuan jasad wanita ini lebih lanjut.
3. Pelaku Dikenal Sopan
Warga disekitar tempat tinggal pelaku mengaku tak curiga dengan tingkah AA, pria yang mengubur mayat wanita di dalam rumahnya yang berlokasi di Desa Kabasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Menurut warga, pelaku AA merupakan sosok yang cukup ramah dan sopan jika bertemu dengan tetangga.
"Orangnya sopan, baik banget, ngomongnya juga alus," kata salah satu warga setempat Herni (50) saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Jumat (8/5/2020).
Selama pelaku mengontrak di rumah tersebut dalam 1 tahun terakhir, dia mengaku tak menaruh curiga apapun.
Pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai penjulan roti keliling juga juga dianggap seperti biasa oleh warga.
"Kesehariannya jualan roti aja, ngisi juga jumatan di masjid juga pernah, adzan segala, alim orangnya, sopan pokoknya," katanya.
4. Tak Pernah Ada Suara Bertengkar
Meski begitu, Herni mengaku bahwa tidak tahu kalau pelaku ini memiliki istri siri di dalam rumah kontrakannya.
Hal ini juga dirasakan oleh warga yang lainnya termasuk tetangga pelaku, Ida (50).
Dia menjelaskan rumah kontrakan pelaku ini terkesan sepi setiap harinya kecuali aktifitas pelaku yang keluar masuk untuk berjualan.
"Ada suara yang bertengkar gitu di dalam rumah, gak pernah denger, gak pernah lihat ada tamu juga, ini pintu terus ketutup," kata Ida.
Ida mengaku bahwa dia dan warga lainnya baru tahu kalau pelaku memiliki istri siri setelah istri sirinya itu kabur dari rumah tersebut melalui atap plafon.
Terpisah, warga lainnya, Iwan (40) mengaku tak menyangka dengan kejadian penganiayaan termasuk adanya mayat perempuan di dalam rumah kontrakan pelaku tersebut yang mana kejadian itu heboh dan jadi perbincangan warga.
"Gak paham itu motifnya apa."
"Kayaknya kalau kita melihat dari sisi penganiyaannya, cerita-ceritanya itu, kayak psikopat gitu," ungkap Iwan.
Baca Juga: Bikin Geram! Polisi Ini Nge-Prank Tunawisma, Memberi Roti yang Isinya Ternyata Kotoran Anjing!
5. Tim Forensik Sulit Ungkap Identitas
Kondisi jenazah perempuan yang ditemukan terkubur dengan terlilit sarung dan membusuk karena telah terkubur lebih dari satu bulan di belakang rumah kontrakan AA (37), Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Hal itu membuat Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati kesulitan mengidentifikasi identitas jenazah tersebut.
"Kesulitan identifikasi, identifikasi kan pencocokan data pada jenazah dengan data saat dia masih hidup."
"Kalau data pada jenazah karena sudah membusuk karena sudah terkubur lebih dari satu bulan sehingga hanya ada beberapa modelitas saja yang bisa kita periksa," kata Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati, Asri Megaratri saat dikonfirmasi oleh Tribunnews Bogor, Senin (11/5/2020).
Asri menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu data diri jenazah saat masih hidup yang akan digunakan sebagai pembanding dengan hasil pemeriksaan pada jenazah.
"Data pembanding ini yang masih kita tunggu, sampai saat ini belum ada (data pembanding)," ujar Asri.
Hingga kini Tim Forensik RS Polri Kramat Jati masih melakukan proses identifikasi jenazah.
Kita masih lakukan proses identifikasi secara kedokteran forensik, karena identitas jenazah menurut penyidik masih diragukan," ujar Asri.
Sebelumnya diberitakan, polisi akhirnya menemukan jenazah perempuan terbungkus sarung di belakang kontrakan, Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020) siang.
Awalnya jenazah perempuan tanpa identitas ini ditemukan di belakang kontrakan setelah polisi menerima laporan dari SM (17), ibu muda yang jadi korban penyekapan dan penganiayaan suaminya, AA (37).
SM melapor kepada polisi bahwa terdapat sebuah makam di belakang rumah kontrakan. (Tribunnews Bogor)