Follow Us

Pemerintah Larang Pedagang Jual Telur Ayam Boiler Padahal Sudah Jadi Makanan Sehari-hari Masyarakat Indonesia, Kenapa Ya?

Aditya Eriza Fahmi - Jumat, 08 Mei 2020 | 21:00
Pemerintah Larang Pedagang Jual Telur Ayam Boiler Padahal Sudah Jadi Makanan Sehari-hari Masyarakat Indonesia, Kenapa Ya?
sajiansedap.grid.id

Pemerintah Larang Pedagang Jual Telur Ayam Boiler Padahal Sudah Jadi Makanan Sehari-hari Masyarakat Indonesia, Kenapa Ya?

Suar.ID - Seperti yang kita tahu, telur merupakan makanan yang sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Namun belum lama ini Kementrian Pertanian melarang peredaran telur ayam boiler alias infertil ini.

Kenapa demikian?

Telur yang di kalangan peternak lebih dikenal dengan nama telur HE (hatched eggs) ini banyak dijual di pasar.

Baca Juga: Jangan Panik Dulu, Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat Enggak Jelas, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi Lho...

Telur HE umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan pembibitan (breeding) ayam broiler atau ayam pedaging, di mana telur yang tidak menetas atau sengaja tak ditetaskan, seharusnya tak dijual sebagai telur konsumsi di pasar.

Selain itu, telur HE bisa berasal dari telur fertil, tetapi tak ditetaskan perusahaan breeding. Alasannya antara lain suplai anakan ayam DOC (day old chick) yang sudah terlalu banyak, sehingga biaya menetaskan telur lebih mahal dari harga jual DOC.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan, sebenarnya telur HE layak konsumsi.

Baca Juga: Kabar Kurang Baik bagi Pegawai dan Buruh, Menakertrans Memperkenankan Perusahaan untuk Menunda dan Mencicil THR di Lebaran Tahun Ini!

Namun, telur infertil lebih cepat membusuk karena berasal dari ayam betina yang sudah dibuahi pejantan.

"Terkait telur HE sebenarnya pada aturan yang ada adalah integrator (perusahaan breeding) tidak boleh memperjualbelikan telur itu. Walaupun sebenarnya telur tersebut layak dikonsumsi," jelas Ketut kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya

Latest