Suar.ID - Ganasnya penularan Virus Corona atau Covid-19 memang tidak kenal siapa korbannya.
Bahkantenaga medis sekali pun berpotensi untuk tertular.
Sebagai pihak yang berada di garda terdepan penangan Covid-19, tenaga medis tentunya sangat dekat dan rawan dengan Virus Corona.
Pasalnya, baik dokter maupun perawat, mereka bersinggungan langsung dengan pasien.
Oleh karena itu, tenaga medis dilengkapi dengan seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) dan protokol penangan yang ketat.
Meski demikian, tidak sedikit tenaga medis yang tertular bahkan banyak di antaranya meninggal dunia.
Dikutip TribunWow.com dari kanal Kompas TV, Senin (20/4/2020), dokter spesialis paru asal Indonesia, dr Rizky Akaputra merespons dan memberikan jawaban atas hal tersebut.
Para tenaga medis secara prinsip mamang telah menerapkan protokol penanganan dan pengamanan diri secara ketat.
Namun ada beberapa hal yang memang membuat para tenaga medis bisa tertular.
Satu di antaranya adalah lengah terhadap area kotor dan bersih.
Tak terkecuali, termasuk dalam hal APD itu sendiri.
"Memang ada tenaga medis yang tertular Virus Corona, tetapi mereka sudah melakukan pencegahan-pencegahan pada saat berhubungan dengan pasien, itu sudah paati terjadi," ujar dr Rizky.
"Tetapi mungkin ada beberapa hal yang sulit dihindari pada saat itu karena membedakan area kotor dan area bersih itu sangat penting, itu poin yang pertama," tambahnya.
Selain itu, interaksi yang dilakukan di luar tugas meraka sebagai tenaga medis juga menjadi faktor lain.
Menurut dr Rizky beberapa kasus tenaga medis positif Covid-19 ada yang tertular dari luar rumah rumah sakit.
"Poin yang kedua mereka pada saat perjalanan pulang ke rumah ini juga diperhatikan, jadi beberapa tenaga medis yang terkena itu kita tracing justru mendapatkannya itu justru dari luar," terangnya.
Cerita Satu di Antara 57 Tenaga Medis RS Kariadi Positif Corona
Dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit (RS) Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Zainal Muttaqin angkat bicara soal puluhan tenaga medis yang terinfeksi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Zainal Muttaqin menjelaskan kini terdapat 57 tenaga medis RS Kariadi yang positif Virus Corona, setelah sebelumnya hanya berjumlah 47 orang.
Zainal Muttaqin menyebut ada keteledoran yang dilakukan para tenaga medis hingga menyebabkan tertular Virus Corona.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube tvOneNews, Jumat (17/4/2020).
Pada kesempatan itu, Zainal menyinggung soal ketidakjujuran pasien saat menceritakan gejala yang dialami kepada dokter.
"Tapi pemberian informasi yang tidak lengkap dari sisi pasien juga ada, terus dari kami dalam menelusuri atau wawancara kami terhadap pasien di saat pasien datang pertama kali," jelas Zainal.
"Itu kadang karena situasi wabah ini baru buat kita, ya seorang ibu mengalami kecelakaan lalu lintas, patah tulang, perdarahan di otak."
"Kita menanyai dengan baik ibu tadi dengan keadaannya yang ada, tapi kita lupa menanyakan bahwa ibu tadi suaminya dua minggu lalu baru pulang mudik dari daerah wabah," imbuhnya.
Namun, Zainal tak hanya menyalahkan pasien yang kurang jujur mengatakan gejala yang dialami.
Menurut dia, ada pula kesalahan tenaga medis yang tak secara rinci mencari informasi pada orang-orang terdekat pasien.
"Itu kan contoh saja, kalau dari kami juga ada kekurangan dalam menelusuri, bukan hanya pasien tapi orang-orang di dekat pasien itu," terangnya.
Lebih lanjut, Zainal pun menyoroti soal pandangan buruk masyarakat terhadap orang-orang yang dinyatakan positif terkena Virus Corona.
"Terus satu lagi yang lebih penting, jadi suasana sosial kita ini masih memberikan stigmasisasi terhadap yang positif," ujar Zainal.
"Jenazahnya saja ditolak, apalagi kami yang hidup positif begini. Kami bisa menulari orang lain loh mbak," tukasnya.
Sebelumnya, Zainal menyebut semua petugas medis sudah dibekali dengan alat pelindung diri (APD).
Meskipun terlindungi, para tenaga medis tetap terancam tertular Virus Corona jika pakaian APD sudah dilepas.
Zainal mengatakan, pihak rumah sakit menyediakan ruangan khusus untuk dokter melepas APD.
"Tetapi persoalan-persoalan lain terkait itu masih ada, jadi karena situasi wabah ini kan baru kali ini terjadi. Kita hadapi bersama," terang Zainal.
"Jadi misalkan kita pakai APD enggak akan ketularan, tapi saat kita melepas APD itu di suatu ruangan yang disediakan."
Terkait hal itu, ia menduga ada kecerobohan yang dilakukan tenaga medis saat melepas baju APD.
Hal tersebut yang dinilainya menjadi awal penularan Virus Corona ke puluhan tenaga medis RS Kariadi.
"Tidak boleh ada tenaga medis lain di situ, karena pada saat kita buka APD kita akan terjadi aerosolisasi, penyebaran kuman yang nempel di APD kita ke ruangan itu," kata Zainal.
"Jadi ada di antara kita yang kurang hati-hati. Jadi itu salah satu penyebab, jadi bukan terlambat identifikasi sebenarnya."
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Alasan Tenaga Medis Tetap Tertular Covid-19 meski Pakai APD Lengkap, Ini Kata dr. Risky Akaputra