Tetapi anggota parlemen Israel menyerang rencana itu, memperingatkan bahwa menyerahkan data kepada perusahaan swasta menimbulkan kekhawatiran serius.
Perangkat lunak yang membutuhkan jaringan seluler untuk menyerahkan data pelanggan merupakan pendekatan yang sangat berbeda dari aplikasi pelacakan kontak yang sedang dipertimbangkan di Inggris dan banyak negara Eropa lainnya.
Aplikasi semacam itu, akan menggunakan koneksi Bluetooth telepon untuk memperingatkan pengguna jika mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus, dan hampir pasti akan secara sukarela mengunduh.
Hingga Kamis (2/4/2020), Israel mencatat 6.360 kasus Covid-19 dan yang meninggal hanya 33 orang.
Citizen Lab sebelumnya menyelidiki perangkat lunak NSO Group, Pegasus.
Mereka menemukan bukti software ini telah dipasang secara diam-diam di telepon para jurnalis dan pembangkang di negara-negara dari Meksiko hingga Timur Tengah.
"NSO telah menunjukkan bahwa itu secara unik mampu merusak kepercayaan publik," kata Mr Railton.
"Saya tidak bisa memikirkan nama merek yang lebih baik untuk membuat warga gugup tentang upaya pelacakan pemerintah."
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Israel Ciptakan Software Pelacak Pengidap Virus Corona Bisa Prediksi Kapan Muncul Klaster Covid-19