Follow Us

Dulu Putus Sekolah Kini Penghasilannya Puluhan Juta, Montir Ini Buat Sendiri Face Shield untuk Bantu Tenaga Medis Hingga Rekrut Ojol

Rahma Imanina Hasfi - Jumat, 17 April 2020 | 11:15
Deddy pemilik DJ Custom tetap andil untuk membantu sesama
TribunJakarta/Nur Indah

Deddy pemilik DJ Custom tetap andil untuk membantu sesama

Suar.ID - Pandemi corona menjadi musuh terbesar seluruh manusia di dunia.Tak hanya warga maupun pasien yang mengalami masa sulit, namun para tenaga medis sebagai garda terdepan melawan virus ini pun juga menjadi pemeran utama dalam kasus ini.Banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk membantu meringankan beban paramedis.

Baca Juga: Kabar Baik, Pemkot Salah Satu Kota di Indonesia Ini Umumkan 12 Pasiennya telah Dinyatakan Sembuh secara Sekaligus!Salah satunya adalah pria yang satu ini.Deddy, sapaannya merupakan pemilik DJ Custom yang terletak di Jalan Raya Cikunir, Bekasi Selatan.Meskipun usahanya bergerak di bidang otomotif dan ikut terdampak wabah corona, ia tetap andil untuk membantu sesama.

Satu diantaranya dengan memberikan pekerjaan bagi para pengemudi ojol yang saat ini sedang sepi pesanan.Ditambah dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat para ojol kian menjerit."Jadi awalnya saya buat face shield yang terinspirasi dari ajakan teman satu grup modifikasi. Kemudian saya posting di IG dan teman saya telepon," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Sudah Setengah Jalan, Anies Baswedan Ungkap Alasan PSBB DKI Jakarta Hampir Pasti Akan Diperpanjang"Ded lu bikin face shield?," tanya rekannya via telepon saat itu."Ya," jawab Deddy."Oh gitu. Lu jualan ngga?," tanya rekannya lagi."Gua enggak jual," jawab Deddy."Gw mau ikut bantu, ikut support dong," lanjut rekannya."Maksudnya gimana?," tanya Deddy bingung."Iya lu bikin face shield. Ini gua kasih dananya lu yang bikin," terang Deddy."Gimana ya, gua enggak enak, kesannya gua ambil untung diproses jadi gimana gitu," jawab Deddy."Tapi akhirnya projeknya saya terima. Namun saya arahkan ke driver ojol sebagai pembuatnya melalui bimbingan dari saya. Jadi saya sering dengar cerita soal mereka yang sepi order kan. Nah alhamdulillahnya teman saya setuju," jelasnya.

Baca Juga: Air Mata tak Kunjung Berhenti Mengalir, Kisah Seorang Istri yang Meninggal setelah Lahirkan Anak Kembar dan Mengalami Koma, Suami: Bangun Sayang, Anak Kita Sehat

"Saya di situ jelaskan perihal dananya secara terbuka. Jadi biarpun sepi order tapi driver tadi bisa dapat pemasukan dari face shield yang mereka buat," lanjutnya.Deddy pun bersyukur usahanya ini dapat membantu perekonomian warga yang terdampak lainnya, dan ia berharap semakin banyak donatur agar banyak pengemudi ojol yang turut membuat."Jadi sebenernya modalnya bahan baku kurang lebih Rp 7 ribu. Misal satu face shield Rp 10 ribu. Berarti dari satu face shield bisa buat mereka (driver ojol) Rp 3 ribu," katanya.Bantu tenaga medisSelain membantu perekonomian bagi pengemudi ojol, hal lain yang dilakukan Deddy ialah membantu tenaga medis.Deddy turut mendonasikan face shield bagi sejumlah Rumah Sakit yang membutuhkan.Dijelaskannya, inspirasi pembuatan face shieldnya berasal dari rekannya."Awal inspirasinya itu ada ajakam salah satu teman grup modifikator untuk membantu wabah corona ini," ujarnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (16/4/2020).Akhirnya ajakan tersebut direaliasasikan oleh Deddy dengan menyisihkan sebagian rezekinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 17 April 2020: Libra Mendapat Ketenaran, Sagitarius Mendapat Keberuntungan yang Campur Aduk"Kan banyak tuh caranya dan bermacam-macam. Cuma ada salah satunya face shield. Akhirnya saya bikin ini sesuai dengan skill kita," sambungnya.Selanjutnya, Deddy pergi sendiri untuk mencari bahan dasar pembuatan face shield.Menurutnya, mika menjadi satu diantara barang yang mendadak sulit dicari saat ini.Hal itu membuatnya harus keliling Bekasi, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat."Mika susah carinya. Butuh waktu 2-3 hari baru dapat. Saya keliling Bekasi-Senen-Glodok malah dapat lagi di Bekasi. Mika bisa dicari di toko plastik atau toko khusus mika," jelasnya.Usai mendapatkan mika, Deddy membuat face shield di bengkel DJ Custom yang berlokasi di Jalan Raya Cikunir, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

PendistribusianSelama proses pembuatan face shield, Deddy mengunggahnya melalui media sosialnya, baik Whatsapp maupun Instagram.Rupanya, hal tersebut membawa hal baik berkaitan perdistribusiannya."Pendistribusiannya dari posting di IG. Dari situ banyak teman-teman yang repost dan share. Akhirnya informasi ini sampai ke beberapa ada perawat serta bagian humas RSnya. Selanjutnya mereka komunikasi dengan saya," katanya."Mas lg bagi face shield ya?," tanya satu diantara perawat."Iya," balas Deddy.

Baca Juga: Mitos Kedutan di Ekor Mata Kanan, Benarkah ini Sebuah Pertanda Baik?"Kita memang membutuhkan di RS (menyebutkan nama RSnya)," sahut perwat itu."Jadi rata-rata komunikasi seperti itu ke saya dan akhirnya saya jadi tahu mana RS yang membutuhkan. Saya langsung tanya alamat dan penerimanya siapa," ungkapnya.Hingga saat ini, face shield yang dibuat Deddy sudah didistribusikan untuk ketiga RS, yakni ke Rumah Sakit Terpadu Dompet Dhuafa (Jampang-Bogor), RS. Dr. Oen Solo Baru dan RS Genteng di Banyuwangi."Semoga rezekinya ada lagi dan saya tetap bisa bantu donasi face shield kembali. Sebab sejauh inu banyak sekali yang membutuhkan dan saya belum bisa penuhi hal tersebut," tandasnya.Deddy merupakan bapak satu anak kelahiran Tegal, Jawa Tengah.Sedari kecil hingga lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), Deddy tinggal di kampung halamannya bersama tiga adiknya.Sedangkan kedua orang tuanya berada di Jakarta dan berjualan lauk pauk.Setelah lulus SMP, Deddy segera mengikuti tes masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).Selanjutnya, ia berangkat ke Jakarta untuk menemui orang tuanya dengan maksud meminta uang."Sudah tes waktu itu dan diterima baru saya ke Jakarta karena masih libur. Pas sampai Jakarta tahunya saya sakit sementara sebentar lagi sekolah akan di mulai. Memang demam aja, tapi lumayan lama. Akhirnya kan enggak bisa balik ke kampung," katanya di Bekasi Selatan, Kamis (28/11/2019).

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan dalam Pemberantasan Covid-19, Perawat Ini Gugur saat Melahirkan Anak Pertamanya setelah Positif Mengidap Corona, Bagaimana dengan Kondisi Bayinya?Akibat hal tersebut, Deddy memutuskan untuk menunda sekolahnya dan menunggu tahun berikutnya, yakni di tahun 2005.Memasuki tahun 2005, Deddy mulai merasakan kebosanan yang semakin menjadi-jadi.Ia yang lama menganggur dan berada di Jakarta tepatnya di Pulogadung, Jakarta Timur kemudian inisiatif ingin bekerja.Tepat pada H-3 bulan tahun ajaran baru, ia ditawari untuk menjadi penjaga toko aksesoris motor di bilangan Bekasi, Jawa Barat."Ya sudah sambil tunggu masuk sekolah akhirnya duambil aja. Kata orang tua pun ya enggak masalah. Kalau saya betah lanjutin aja sambil tunggu masuk sekolah," sambungnya.Saat itu ia yang memiliki kecintaan pada dunia otomotif merasa sangat nyaman bekerja di toko tersebut.Hingga akhirnya ia memutuskan untuk tak lagi melanjutkan sekolah."Menikmati sekali pas di sana. Dulu mikirnya orang sekolah biar bisa ngelamar kerja, lah ini saya sudah kerja kan. Jadi ngapain sekolah. Akhirnya saya enggak SMA lagi di tahun itu dan asyik kerja sampai tahun 2008," ungkapnya. (Nur Indah Farra Audina/Tribunjakarta.com)

Baca Juga: Jatuh Terpuruk dan Butuh Uang, Raffi Ahmad Beberkan Saat itu hanya Komedian Ini yang Mau Menolongnya: Temen Gue Banyak yang Kaya, Tapi pas Gue Susah ...Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tak Hanya Bantu Tenaga Medis, Pemilik DJ Custom Ini Turut Bantu Perekonomian Driver Ojol

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest