Follow Us

Kemarin Bisa Bernapas Lega, China Kembali Umumkan Lagi 78 Orang Positif Covid-19, Antisipasi Gelombang Kedua Virus Corona

Rahma Imanina Hasfi - Kamis, 26 Maret 2020 | 17:45
Ilustrasi korban meninggal akibat virus corona
Andreas Solaro

Ilustrasi korban meninggal akibat virus corona

Suar.ID - Sejak Rabu (25/3/2020), otoritas Hubei mencabut aturan lockdown di provinsi yang tadinya dikenal sebagai pusat wabah virus corona itu.

Warga Hubei pun berbondong-bondong keluar dari rumah mereka menuju transportasi publik.

Mereka telah 'dikurung' di dalam rumah selama dua bulan.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Sudjiatmi Notomihardjo yang tak Kenal Lelah Membantu Putra Kesayangannya yang Bernama Joko Widodo di Pilpres 2019 hingga Terpilih Menjadi Presiden Indonesia: Saya Bangga

Melansir AFP, penarikan aturan lockdown membuat banyak warga berpikir untuk segera meninggalkan Hubei dengan pergi ke daerah lain di China.

Pada hari yang sama pula, antrean panjang penduduk Hubei dengan koper-koper mereka memadati pintu masuk kereta dan bus.

Meski begitu, tidak semua kota di Hubei sudah dibuka.

Wuhan, ibu kota Hubei sekaligus tempat pertama virus itu ditemukan, baru akan dibuka pada 8 April mendatang.

Dikabarkan sebelumnya, China telah terbebas dari Covid-19 dan mengizinkan penduduknya untuk kembali ke kehidupan normal mereka.

Baca Juga: Padahal sudah Dilarang Presiden Datang agar dapat Fokus Menangani Wabah Corona, Sejumlah Menteri Ini Malah Nekat Melayat Ibunda Jokowi ke Solo

Namun tak disangka-sangka, ada laporan 78 kasus virus corona baru di negara tersebut.

Melansir dari Channel News Asia, sebagian besar dari 78 kasus baru yang dilaporkan pada Senin (24/3/2020) bukan berasal dari China dan diduga berasal dari luar negeri.

Kasus baru pertama tercatat ada di Wuhan, sementara 3 kasus lainnya juga berasal dari daerah tersebut.

Sedangkan 74 kasus infeksi baru lainnya berasal dari luar negeri.

Ketujuh pasien lainnya, yang seluruhnya berada di Wuhan, telah meninggal dunia, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan.

Beijing, yang kini menjadi cemas karena awalnya sudah yakin telah mengendalikan virus tersebut, kini mengalihkan semua penerbangan China ke kota-kota lain, dimana penumpang akan diperiksa terhadap virus itu.

Global Times juga memperingatkan bahwa 'tindakan karantina yang tidak terukur' berarti bahwa gelombang infeksi kedua akan 'sangat mungkin, bahkan tidak terhindarkan'.

Baca Juga: Menjadi Penyumbang Kematian Terbesar di Dunia Virus Corona, Setiap Harinya Italia Harus Merelakan lebih dari 500 Warganya Tewas karena Covid-19, Totalnya Sekarang Bikin Elus Dada! Ahli Beberkan Penyebabnya

Source : Channel News Asia, AFP, Global Times

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest