Selain itu, mereka juga melakukan sesuatu yang luar biasa. Yakni membangun rumah sakit dalam rentang waktu dua pekan untuk menampung ribuan pasien.
Upaya otoritas pusat diperkuat dengan senjata propaganda yang diumumkan berkali-kali, di mana masyarakat diminta hidup higienis dan tinggal di rumah.
3. Masker dan pengecekan
Di kota-kota seantero Negeri "Panda", penduduknya diminta mengenakan masker. Mereka tidak diperbolehkan masuk apartemen atau kantor jika tak memakainya.
"Penggunaan masker secara luas bisa menurunkan penyebaran wabah, terutama bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala," kata Zheng Zijie, pakar dari Universitas Peking.
Agensi berita Xinhua melaporkan, selama krisis, China bisa memproduksi masker jenis N95 berjumlah 1,6 juta unit setiap harinya.
Untuk saat ini, masker tersebut adalah senjata yang paling efektif menangkal penyebaran virus, meski harus sering diganti.
Kemudian untuk meningkatkan deteksi, pos pemeriksaan suhu tubuh dipasang di setiap pintu masuk toko, bangunan, atau tempat publik.
"Jika suhu tubuh Anda di atas 37,3 derajat Celsius, maka Anda langsung diisolasi," terang salah satu petugas di pintu masuk taman bermain Beijing.
Kemudian, setiap orang diharuskan memindai QE Code di ponsel mereka, untuk mengecek apakah status mereka "hijau", "kuning", atau "merah".
Dengan cara tersebut, pemerintah bisa langsung mengecek apakah yang bersangkutan mempunyai sejarah bepergian ke zona merah.