"Dianggap bahwa masyarakat dari luar kota diperiksa, lha kowe ben bengi opo nyegati bis luar kota kui? (kamu tiap malam apa memberhentikan bis dari luar kota itu?-red)," tanya WR.
Tim medis Dinkes hanya menjawab iya dan menganggukkan kepalanya.
"Tenan pora? (benar atau tidak?), saya pengawas lho," kata WR meragukan.
"Terus bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa enggak? Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" sambungnya.
Petugas kesehatan yang bingung tersebut menjawab pelan yang disambut sorakan anggota dewan lainnya.
Diketahui rombongan anggota dewan tersebut meminta pemeriksaan di pindah lokasi ke RSUD Cepu, namun bus tersebut tidak kunjung datang meski sudah ditunggu oleh tim medis Dinkes di lokasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Dinkes Blora, Edi Sucipto menuturkan ada 14 orang yang telah berhasil diperiksa, sedangkan beberapa orang lainnya akan diperiksa di rumah.
"Meski demikian kami sudah memeriksa 14 orang yang datang dari Lombok. Hasilnya aman, suhu tubuh normal. Untuk yang belum diperiksa, kami akan datangi ke rumahnya masing-masing," kata Edi saat dikonfirmasi.
Adapun tujuan kunjungan kerja tersebut adalah untuk studi banding alat kelengkapan dewan non-komisi.