Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Masih Jadi Misteri hingga Sekarang, Wabah Misterius Ini Bikin Orang-orang Tiba-tiba Menari Enggak Keruan di Tengah Jalan lalu Sekarat lalu Meninggal Dunia

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 18 Maret 2020 | 13:36
Wabah Menari 1518
Hendrik Hondius Via historic mysteries

Wabah Menari 1518

Suar.ID -Apa yang terjadi di Prancis di pertengahan abad ke-16 ini begitu mengerikan.

Ketika itu, sekira Juli 1518, Frau Troffea mulai menari enggak keruan di jalan-jalan kota Strasbourg.

Sembari menari, wajahnya diliputi oleh ekspresi kegembiraan.

Baca Juga: Awalnya Nekat Tak Mau Tunda Konsernya di Tengah Wabah Virus Corona, Umi Kalsum Bagikan Kondisi Ayu Ting Ting Terbaring Tak Berdaya di Atas Kasur, Ada Apa?

Semakin lama dia semakin tak bisa menghentikan kegilaan itu hingga akhirnya tewas meregang nyawa.

Begitulah sekilas gambaran tentangbagaimana insiden yang dinamakan wabah menari itu terjadi.

Wabah menari menjadi penyakit mematikan pada masa itu.

Tak hanya Troffea, tetangganya juga mulai mengikutinya dan bergabung.

Dan kemudian pada akhirnya lebih dari 30 orang menari siang dan malam di jalan-jalan kota.

Tak sampai disitu saja, satu bulan berlalu setidaknya 400 orang warga Strasbourg tersapu oleh fenomena itu.

Otoritas dan sipil dipanggil, begitu beberapa penari mulai sekarat karena serangan jantung atau stroke.

Baca Juga: Beginilah Kondisi Perjalanan Haji Tahun 1800-an Bagi Jamaah Indonesia: 6 Bulan Terancam Kelaparan, Diterjang Badai, Melawan Perompak dan Wabah Penyakit

Untuk beberapa alasan yang tidak bisa dijelaskan, orang-orang percaya bahwa obat untuk penari ini adalah lebih banyak menari, sehingga mereka mendirikan panggung.

Kemudian, para penari sungguhan dan musisi dipanggil untuk mengiringinya.

Meski terdengar sedikit fiksi, kenyataanya kisah ini tercatat dalam naskah kuno, catatan medis, sipil dan agama pada saat itu dijelaskan tahun 1518.

Penelitian modern mencoba meneliti catatan itu untuk mengembangkan teori tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka menyimpulkan bahwa para penari ini adalah korban histeria massal.

Contohnya, ketika lebih dari satu orang percaya mereka menderita penyakit sama, sering selama masa-masa tekanan ekstrem dalam satu komunitas terpengaruh.

Insiden menari di Strasbourg terjadi selama masa kelaparan dan kekurangan gizi yang merajalela dan kematian.

Tapi 400 orang terlalu banyak untuk insiden histeria massal.

Sedangkan contoh lain "Epidemi Tawa Tanganyika" tahun 1962 hanya memengaruhi 95 orang.

Teori kedua adalah di bidang pertanian, kondisi yang disebut ergotisme terjadi ketika butiran gandum diserang oleh jamur tertentu.

Baca Juga: Saudara Tuanya Sedang Sibuk Urus Wabah Virus Corona, Negara Tengil Ini Justru Asyik Luncurkan Rudal Jarak Dekat dalam Latihan Perang

Kemudian mereka makan gandum yang terinfeksi itu, menyebabkannya kejang, meskipun gerakan tari di Strasbourg yang menderita lebih mirip tarian tradisional daripada kejang.

Teori ketiga adalah aliran pemikiran yang menyatakan bahwa itu adalah hasil dari semacam ekstasi religius oleh pemujaan Santo Vitus, Santo pelindung epilepsi.

Namun, tak satu pun teori yang benar-benar bisa menjelaskan wabah menari 1518.

Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul Wabah Menari, Penyakit Misterius Membuat Orang-orang Mulai Menari di Tengah Jalan Hingga Sekarat dan Meninggal

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x