Virus corona adalah keluarga besar virus yang mencakup banyak penyakit berbeda. SARS-CoV-2 memang memiliki kesamaan dengan virus corona lain, empat di antaranya dapat menyebabkan flu biasa.
Kelima virus itu memiliki proyeksi runcing pada permukaannya dan memanfaatkan apa yang disebut protein lonjakan untuk menginfeksi sel inang.
Namun, keempat virus corona yang bernama 229E, NL63, OC43, dan HKU1 semuanya menginfeksi manusia sebagai host utama mereka.
SARS-CoV-2 berbagi sekitar 90 persen dari materi genetiknya dengan coronavirus yang menginfeksi kelelawar, yang menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari kelelawar dan kemudian melompat ke manusia.
Bukti menunjukkan bahwa virus melewati hewan perantara sebelum menginfeksi manusia.
Demikian pula, virus SARS melompat dari kelelawar ke musang (mamalia kecil, nokturnal) dalam perjalanannya ke manusia, sedangkan MERS menginfeksi unta sebelum menyebar ke manusia.
4. Mitos: Virus SARS-CoV-2 terbentuk di laboratorium
Hingga saat ini, tak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah buatan manusia. SARS-CoV-2 sangat mirip dengan dua virus corona lain yang juga memicu wabah beberapa tahun lalu, yakni SARS-CoV dan MERS-CoV.
Baik SARS-CoV-2, SARS-CoV, maupun MERS-CoV tampaknya berasal dari kelelawar.
5. Mitos: Orang yang terinfeksi Covid-19 pasti akan meninggal
Ini tidak benar. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada 18 Februari 2020, sekitar 81 persen orang yang terinfeksi merupakan Covid-19 ringan.
Sekitar 13,8 persen melaporkan penyakit parah, yang berarti mereka mengalami sesak napas, atau membutuhkan oksigen tambahan, dan sekitar 4,7 persen kritis.