Follow Us

Bertahun-tahun Pasca Ayahnya Dieksekusi Mati, Anak Pelaku Bom Bali I Ceritakan Kisah Pilu Kehidupannya Hingga Nyaris Ikuti Jejak Sang Ayah

Rahma Imanina Hasfi - Selasa, 25 Februari 2020 | 14:30
Mahendra, putra Amrozi ceritakan kisah pilu kehidupannya
Serambinews.com

Mahendra, putra Amrozi ceritakan kisah pilu kehidupannya

Baca Juga: Perceraiannya Sempat Disayangkan oleh Istri Pertama, Meggy Malah Berikan Sindiran Pedas untuk Rohimah, Singgung Masa Lalu

Ia mengaku jarang bertemu dengan ayahnya karena kedua orang tuanya berpisah saat Hendra masih bayi.

Tetapi begitu mengetahui ayahnya ditangkap dan dieksekusi enam tahun kemudian--pada November 2008-- reaksinya "sempat marah kepada negara" karena mengeksekusi ayahnya.

"Sudah kacau pikiran saat itu.

Setelah lihat jenazah dibuka.

Saya down.

Emosi memuncak," katanya.

Ditambah lagi dengan sulitnya dia mencari nafkah dengan cap yang lekat padanya sebagai anak pelaku pengeboman.

Ia mengatakan sempat bertemu ayahnya di Nusakambangan beberapa kali sebelum dieksekusi dengan perasaan yang "campur aduk" saat itu, antara percaya dan tidak percaya di tengah "emosi jiwa muda."

Di tengah emosi yang cukup tinggi dan "rasa dendam", kata Hendra, ia sempat "mau meneruskan apa yang dilakukan bapak" dengan belajar membuat senjata dan sempat meminta pamannya, Ali Fauzi, untuk mengajarinya membuat bom.

Baca Juga: Bagai Petir di Siang Bolong, Mahathir Mohamad Tiba-tiba Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Bukannya Senang Sosok Ini Justru Kecewa karena Merasa Dikhianati

Namun permintaan itu ditolak.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular