Follow Us

Bertahun-tahun Pasca Ayahnya Dieksekusi Mati, Anak Pelaku Bom Bali I Ceritakan Kisah Pilu Kehidupannya Hingga Nyaris Ikuti Jejak Sang Ayah

Rahma Imanina Hasfi - Selasa, 25 Februari 2020 | 14:30
Mahendra, putra Amrozi ceritakan kisah pilu kehidupannya
Serambinews.com

Mahendra, putra Amrozi ceritakan kisah pilu kehidupannya

Dua pamannya yang lain, Ali Gufron alias Mukhlas dan Ali Imron, juga terlibat Bom Bali 1.

Ali Gufron dieksekusi bersamaan dengan Amrozi sementara Ali Imron dijatuhi hukuman seumur hidup karena menyatakan penyesalan.

"Saya sempat gak mau hormat sama bendera, baru tahun 2017, baru saya bisa sadar" setelah momen melihat anaknya tidur, katanya.

Ia kemudian mengontak pamannya, Ali Fauzi, dan berjanji untuk berubah.

Bersama Ali Fauzi yang memimpin Lingkar Perdamaian - organisasi yang dibentuk untuk program deradikalisasi termasuk untuk para mantan narapidana terorisme - Hendra juga ikut aktif mengajak anak-anak muda yang disebutnya terpapar radikalisme.

"Teman-teman yang masih (radikal), kita rangkul, kita bareng-bareng… nggak cuma dari napi teroris tapi juga dari preman-preman kita ajak bekerja, yang penting ada aktivitas, lepas dari pemikiran (radikal)," ceritanya.

Baca Juga: Buka Tabir di Balik Lagu 'Cinta Kan Membawamu', Ahmad Dhani Berhasil Buat Maia Estianty Tersipu Malu

"Saya berharap ke negara, kasih kesempatan saya untuk memperbaiki diri, dan teman-teman semua supaya ada aktivitas."

Hendra tampak bersemangat ketika bercerita tentang apa yang dilakukannya bersama pamannya, Ali Fauzi, termasuk menjemput narapidana terorisme yang telah dibebaskan.

"Kita ambil teman yang masih di penjara, main cepat-cepatan, kalau gak gitu diambil sama grupnya yang dulu… Lepas dari lapas kita ambil.

Kita kumpulkan keluhannya apa, pekerjaannya apa, saya mencarikan, sedikit banyak.

Saya dan teman-teman yang cari dana," katanya bersemangat kepada Garil, putra korban Bom Bali 1 serta ibunya.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular