Kendati demikian, Nada mengaku memaafkan keputusan ayahnya tersebut, meski telah memupuskan cita-citanya menjadi dokter.
"Ya, karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan. Dia sudah meminta maaf kepada saya tentang apa yang dilakukannya," kata Nada.
"Dia sudah meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Tapi, dia tak bisa melakukan apa pun karena dipenjara," sambungnya.
Nada juga menceritakan pengalamannya hidup di tengah para kombatan ISIS.
Ia mengaku pernah melihat pembantaian yang dilakukan di jalanan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Minggu 9 Februari 2020: Sagitarius Perlu Ambil Resiko, Cancer Harus Peka
Dengan ketidakjelasan nasibnya saat ini, Nada memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia.
Dia juga merasa lelah dengan kondisinya dan berharap bisa mendapatkan maaf dari orang Indonesia.
660 WNI diduga teroris lintas batas
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.
Beberapa dari mereka bergabung dengan ISIS di Suriah, Irak, dan sejumlah negara lain.
Hingga saat ini, pemerintah masih terus melakukan pembahasan soal rencana pemulangan WNI eks ISIS tersebut.