Follow Us

Kini Hanya Bisa Menangis Meratapi Nasibnya, Nada Fedullah WNI Eks ISIS Harus Relakan Cita-citanya jadi Dokter Setelah Tak Tahu Dibawa Ayahnya ke Suriah

Rahma Imanina Hasfi - Minggu, 09 Februari 2020 | 08:30
Nada Faedullah saat diwawancarai mengenai kisahnya di kamp pengungsian al-Hol, Suriah Utara
BBC/Quentin Sommerville

Nada Faedullah saat diwawancarai mengenai kisahnya di kamp pengungsian al-Hol, Suriah Utara

Suar.ID - Wacana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah terus mencuat dalam beberapa waktu terakhir.

Setelah kekalahannya di Irak (2017) dan Suriah (2019), para kombatan kini ditempatkan di kamp pengungsian khusus yang ada di sejumlah tempat.

Salah satunya adalah kamp pengungsian al-Hol, Suriah Utara, wilayah yang berada di bawah kekuasaan Pasukan Demokratik Suriah atau SDF.

Baca Juga: Berani Pamer Foto Bareng Seorang Gadis, Okie Agustina Berikan Sindiran Keras untuk Putra Pasha Ungu: Obat Anti Alay dan Bucinnya Kakak!

Di kamp pengungsian tersebut, terdapat sejumlah warga negara Indonesia yang tengah menanti kepastian nasib mereka, salah satunya adalah Nada Fedulla.

Dalam sebuah wawancara di BBC, Selasa (4/2/2020), Nada Fedulla mengaku dibawa oleh ayahnya ke Suriah sejak 2015 silam.

Saat itu, dia masih duduk di bangku sekolah dan harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter.

"Saat masih sekolah, saya bercita-cita menjadi dokter dan saya sangat senang belajar," kata Nada kepada BBC.

Baca Juga: Heboh Telur Asin bisa Mantul dan Bagian Putih Telurnya Berwarna Coklat, Polisi pun sampai Turun Tangan

Menurutnya, dia tak tahu bahwa sang ayah akan membawanya ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Selain Nada, ayahnya juga membawa anggota keluarga mereka yang lain, termasuk sang nenek.

Memaafkan ayahnya

Source : Kompas.com

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest