Suar.ID - Seorang guru seharusnya menjadi teladan dan panutan bagi para siswanya.
Bukannya malah menjadi provokator aksi buruk siswa-siswanya.
Karena hal tersebut juga berpengaruh bagi kondisi siswa lainnya.
Seorang Siswi SMK terancam tak bisa lanjut sekolah setelah disebut 'Perempuan Nakal' oleh oknum guru.
Peristiwa oknum guru sebut siswi SMK Perempuan Nakal itu terjadi di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.
Bahkan sang siswi SMK disebut mengalami trauma mendalam akibat disebut perempuan nakal.
Dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Siswi SMK di Anambas Trauma Diteriaki Perempuan Nakal oleh Gurunya, Temannya Ejek dan Anggap Lelucon', siswi itu bahkan terancam tak bisa lanjut sekolah.
Baca Juga: Mitos Kedutan Kelopak Mata Kiri Bawah, Benarkah ini Pertanda Buruk?
Berikut ini fakta-fakta terkait oknum guru sebut siswi SMK perempuan nakal yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
1. Korban Dibully
Akibat diteriaki sebagai perempuan nakal oleh seorang guru di depan umum, siswi SMK berinisial Ar mengalami trauma dan terancam berhenti sekolah.
Sejak dilecehkan oleh guru, banyak teman-teman Ar justru ikut mengejeknya.
Ironisnya, mereka menganggap hal itu sebagai lelucon, tanpa memikirkan perasaannya.
2. Reaksi KPPAD
Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial menyesalkan perbuatan guru tersebut.
Apalagi, merendahkan martabat seorang siswi di depan umum.
“Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu."
"Apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry, Minggu (19/1/2020).
3. Kasus Akan Diusut
Untuk mengusut kasus itu, pihak KPPAD mengaku akan melakukan koordinasi dan melaporkannya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
Dengan upaya yang dilakukan itu, diharapkan guru yang bersangkutan menyesali perbuatannya, dan ke depan tidak terulang kasus serupa di sebuah lembaga pendidikan.
“Itu bukan cerminan seorang guru, seharusnya guru itu menjadi contoh, bukan malah berlaku kurang ajar kepada peserta didiknya."
"Gurukan tugasnya mendidik, kalau ada salah di muridnya, sudah seharusnya dididik,” terang Erry.
4. Korban Terancam Tak Bisa Lanjut Sekolah
Selain mencederai lembaga pendidikan, apa yang dilakukan guru tersebut juga dianggap bertentangan dengan Perda Perlindungan anak.
Karena merasa malu, kini Ar memilih pindah tempat tinggal di Batam bersama kakeknya.
Sebelumnya, Ar sempat akan pindah sekolah di Tanjungpinang.
Namun, rencana itu tidak jadi dilakukan karena nilainya ada yang kurang.
Diketahui saat ini ia berencana untuk mengambil paket C di Batam.(Raras Cahyaning Hapsari)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Siswi SMK Trauma Disebut Perempuan Nakal Oleh Oknum Guru, Hingga Terancam Tak Bisa Sekolah Lagi