Suar.ID - Sekelompok orang di Purworejo yang menyebut diri mereka sebagai bagian dari Kerajaan Agung Sejagat (KAS) tengah menjadi perbincangan.
Kelompok yang dipimpin oleh sosok yang dijuluki Sinuhun ini mengklaim bahwa KAS memiliki kekuasaan di seluruh dunia.
Bukan hanya itu, mereka pun melengkapi kelompok mereka dengan pakaian khas dan sebuah keraton.
Mendampingi pemimpinnya atau Sinuhun, ada pula seorang layaknya permaisuri sebuah kerajaan yang dijuluki Kenjeng Ratu.
Potret dari KAS ini telah menyebar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @purworejo.terkini.
Akun tersebut mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sang pemimpin KAS tengah memberikan pidatonya kepada para pengikut.
Terlihat sang permaisuri ikut duduk menyimak di singgasananya.
Lalu, siapa sosok pemimpin KAS ini?
Melansir dari Tribunnews.com, dia adalah Totok Santosa Hadiningrat, atau dengan julukannya Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat.
Sementara istrinya dipanggil Kanjeng Ratu Dyah Gitaraja.
Disebutkan jika Totok merupakan pentolan ormas Jogja Development Commite atau Jogja-DEC.
Ormas tersebut sendiri hadir di Indonesia lantaran ingin mengubah kondisi bangsa Indonesia juga dunia yang dianggapnya sudah kritis dan berbahaya jika tidak segera ditangani serius.
Untuk keuangannya, Jogja-DEC memungut uang dari publik.
Namun, disebutkan jika anggota KAS ini dijanjikan uang sebesar US$100-US$200 per bulannya.
Bahkan, kerajaan ini mengklaim memiliki alat-alat kelengkapan yang dibentuk di Eropa.
Seperti United Nations (UN) dan Pantagon yang diklaim milik Dewan Keamanan KAS.
Sementara itu, menelusuri akun Instagram milik Totok, @hrhtoto, tampak berbagai unggahannya seperti orang pada umumnya.
Ia mengunggah foto selfie dirinya maupun potretnya bersama orang-orang.
Beberapa foto tampak ia seperti tengah melakukan perjalanan bisnis maupun liburan.
Kemudian foto terbaru yang diunggah pada 19 Februari 2019, terlihat salinan lirik lagu 'Imagine' yang dipopulerkan oleh John Lennon 'The Beatles'.
"imagine there's no countries, it isn't hard to do, nothing to kill or die for, and no religion too, imagine all the people living life in peace," begitu potongan liriknya.
Namun, melihat dari jumlah followenya terbilang sedikit mengingat dia mengklaim sebagai raja dari kerajaan yang memiliki kekuasaan di dunia, yaitu hanya 700-an followers.
Kabar tentang kerajaan yang meresahkan warga ini pun rupanya telah sampai ke telinga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal tersbeut, ia pun menurutkan bahwa keberadaan KAS harus diuji secara ilmu pengetahuan.
"Syukur-syukur ada perguruan tinggi yang mendampingi. Baik juga untuk didiskusikan," kata Ganjar dalam keterangannya, Senin (13/1/2020).
Ganjar juga meminta Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk mengajak komunikasi pentolan KAS sehingga mengetahui tujuan dan maksudnya.
"Kalau memang baik untuk masyarakat ya berarti baik.
Tapi Pemerintah Purworejo harus memayungi langsung masyarakatnya, memberikan perlindungan, meminta klarifikasi sehingga bisa jadi jelas," tandasnya.
Namun, ia tidak ingin keberadaan Pemimpin KAS malah menjadi meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Mitos Melihat Angka Jam yang Sama, Pertanda Apakah ini Sebenarnya?