Hal ini bisa diketahui dari bagaimana Pemprov DKI dalam mengatasi banjir yang menerjang Jakarta pada awal tahun ini.
Ia menilai saat hendak terjadi banjir, sistem peringatan dini danemergency responsedari Pemprov DKI dinilai tidak jalan.
"Kita lihat tidak ada informasi yang didapat dari masyarakat kalau mau terjadi banjir," ujarnya.
"Tadi dikatakan air datang dari hulu, dan air tersebut butuh 8 jam sampai Jakarta," imbuhnya.
"Kan ada waktu untuk persiapan, harusnya adaearly warning systemdisitu," tegasnya.
Selain itu, Azas juga melihat bahwa mulai dari banjir menerjang ibu kota hingga kini, tidak terlihat aksi Pemprov DKI dalam membantu warga.
"Kedua yang bekerja membantu masyarakat mulai tanggal 1 Januari 2020 hingga saat ini , itu ya masyarakat," ungkap Azas.
"Pemprovnya tidak kelihatan," imbuhnya.
"Sehingga itu jadi dasarnya (ajukan gugatan), sistem peringatan dininya tidak jalan dan emergancy respon juga nggak jalan," kata Azas.