"Makanya, kejadian ini seperti ditutupi dan pihak sekolah baru melapor hari ini setelah dirawat di kamar Shofa kelas 1, Klinik Muhammadiyah," ujar seorang tenaga medis.
Baca Juga: Simpan Dendam Kesumat, Seorang Paman Cari Sopir Taksi yang Tabrak Ponakannya, Begini Endingnya...
3. Polisi Kesulitan Minta Keterangan
Penyidik Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Magetan mengatakan, AF lebih banyak diam dan enggan menjawab pertanyaan penyidik.
"Ditanya beberapa pertanyaan, yang dijawab hanya nama, umur dan tempat lahir. Pasien ini juga mengaku warga Jember dan menuntut ilmu di Ngrandu, Sumberagung, Plaosan, Magetan baru enam bulan lalu," jelas Kanit PPA, Mimin.
Namun, perempuan 20 tahun ini tidak mau mengakui, siapa bapak dari bayi yang dilahirkan itu.
Bahkan penyidik dari Polwan kesulitan meminta AF melepas penutup wajahnya untuk difoto.
"Saya bingung ditanya hanya dijawab nama, tanggal lahir dan asal. Disuruh buka penutup wajah untuk difoto, meski sesama perempuan gak mau. Jadi ya sabar," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kapolsek Plaosan, AKP Muhammad Munir Falevi.
Anggotanya kesulitan meminta keterangan AF.
"Kami masih terus mencari, mudah-mudahan bisa segera ditemukan atau terungkap siapa dalang kasus penelantaran anak," ujar AKP Munir Palevi.