Suar.ID - Melakukan penerbangan bisa melelahkan, kebanyakan dari kita mungkin ingin segera mendapatkan taksi untuk bisa pulang sesegera mungkin.
Seorang pria ingin kembali ke Tampines dari bandara Changi pada hari Rabu (18/12/2019) dini hari dan ia malah mendapatkan kejadian kurang menyenangkan.
Dalam sebuah postingan Facebook, Joseph Lam menulis tentang pertemuannya dengan seorang pengemudi Gojek yang "aneh".
Setelah gagal memesan taksi online dengan biaya 11 dolar (Rp 153 ribu) ke kediamannya di Tampines melalui aplikasi Grab, Lam berhasil memesan taksi online melalui aplikasi Gojek dengan tarif sedikit lebih tinggi yaitu 14 dolar (Rp 195 ribu).
Setelah naik mobil bersama dua orang lain, dia mulai memperhatikan ada perilaku yang aneh dari pengemudi itu.
Lam menceritakan bagaimana pengemudi itu berulang kali bertanya kepada penumpangnya apakah mereka mau memberi tip kepadanya.
Sopir Gojek itu menyebutkan bahwa ongkos Grab yang terbaru adalah 21 dolar (Rp 293 ribu) untuk perjalanan yang sama, dan menyarankan memberikan tips 3 dolar (sekitar Rp 40 ribu) jika penumpangnya "tidak keberatan," tulis Lam.
Terganggu oleh pertanyaan terus-menerus dari pengemudi, Lam menjawab, "Ya, saya keberatan".
Penumpang itu berharap bahwa sopirnya akan terus mengemudi hingga tujuan, tetapi malah sebaliknya.
Sopir itu berkata, "Saya kira harus menurunkan Anda di halte bus terdekat."
"Saya tidak ingin memaksamu untuk memberikan tip padaku."
"Anda bisa mencoba menggunakan Grab."
Jadi, pengemudi membatalkan pemesanan saat mereka sedang dalam perjalanan ke tujuan, Lam menulis.
Ketika para penumpang menurunkan barang bawaan mereka, pengemudi memberi tahu mereka bahwa insiden itu telah dicatat.
Dalam postingan itu, Lam mengakui bahwa ia juga salah karena kata-kata dan sikapnya yang kasar selama pertemuan itu.
Melansir dari situs AsiaOne, seorang juru bicara Gojek mengatakan, "Kami tidak memaafkan perilaku seperti ini dari mitra pengemudi kami."
"Kebijakan kami seputar perilaku jelas ditekankan dalam buku pedoman kami."
Gojek juga mengatakan bahwa mereka telah menyelidiki kasus ini dan sekarang sedang berbicara dengan kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini.
Insiden Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek
Beberapa waktu lalu sebuah video pernah menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut seorang pria yang merupakan bos perusaan taksi Malaysia menolak masuknya Gojek ke negaranya dan juga menyebut Indonesia negara miskin.
Video ini diunggah oleh sebuah akun Instagram @makassar_iinfo pada Selasa (27/8).
Pada awalnya Bos taksi Malaysia yang bernama Samsubahrin Ismail ini mengatakan bahwa negaranya merupakan negara yang kaya.
Kemudian ia mengatakan bahwa Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta, Thailand, India, Kamboja.
Ia juga mengatakan bahwa negara Singapura juga melarang Gojek untuk mengambil penumpang di negara tersebut baik menggunakan motor maupun mobil.
Samsubahrin juga mengaku tidak mengerti kenapa negaranya malah menginjinkan Gojek untuk beroperasi.
"Ini negara-negara miskin, kita negara kaya."
Baca Juga: Luna Maya Buka-bukaan Soal Isi Hatinya tentang Ariel NOAH : Kami Bersama Cukup Lama
"Gojek hanya untuk orang miskin, seperti di Jakarta, Thailand, India, Kamboja, Gojek bisa jalan," ujar Smasubahrin.
"Di Singapura Gojek tidak diperbolehkan mengambil penumpang menggunakan motor dan mobil."
"Lalu kenapa malah negara Malaysia malah izinkan Gojek untuk beroprasi? saya tidak mengerti," lanjutnya.
Mengetahui hal ini, postingan tersebut pun mendapat berbagai komentar dari netizen.
"Bapaknya takut kalah saing sama Gojek ni," tulis akun @nurr.afnann.
"Bilang aja takut di saingi sama karya anak bangsa," lanjut akun @azwarmahardika.
"Santuy ajah dong pak, kan bisa menolak tanpa menghina," komen akun @tiwyamin.
"Kalo dipikir2, ada benarnya, tapi bos taksinya terlalu menyudutkan indonesia jadi kita semua tersinggung," kata akun @muhfiesa4.