Namun setelah kurang lebih 30 menit mempermasalahkan KTP, istri Kelana baru mendapatkan penanganan.
Sayangnya karena terlambat menerima penanganan, bayi kelana dan istri mengalami nasib nahas.
Saat bayi berhasil dikeluarkan, seluruh kulit bayi tersebut membiru.
Keesokan harinya seorang dokter spesialis memberi tahu kalau sang bayi mengalami pendarahan internal stadium 4 yang kritis di otaknya.
Rupanya bayi tersebut sudah mengalami stadium 2 pada hari pertama.
Mengetahui kenyataan ini Kelana dan sang istri merasa hancur.
“Aku hanya tidak mengerti mengapa mereka tidak memberitahuku sebelumnya. Seorang dokter, Dr Teh, bahkan memberi kami penjelasan singkat tentang kesehatan bayi kami pada hari pertama, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa tentang pendarahan internal," tulis Kelana.
"Ini membawa keputusasaan bagi keluargaku," imbuhnya.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Ternyata Inilah Alasan Nadiem Makarim Hapus UN pada Tahun 2021!
Pada pukul 15.31 waktu setempat, Kelana dan sang istri kehilangan anak kedua yang mereka nantikan.
Anak kedua mereka ini meninggal karena pendarahan internal otak stadium 4.