Suar.ID -Beberapa waktu lalu sebuah kisah tak biasa menjadi viral di media sosial.
Kisah ini menceritakan seorang ibu yang akan melahirkan malah ditolak oleh rumah sakit.
Ia ditolak karena tak membawa KTP, padahal bayi sudah keluar setengah.
Sayangnya karena tak kunjung ditangani malah berakhir tragis.
Kisah ini dialami oleh sebuah keluarga kecil di Malaysia.
Kejadian ini diunggah oleh sebuah akun Facebook Kelana Jagat pada Selasa (10/12).
Kelana menceritakan kalau mulanya sang istri ini mengalami ketuban pecah pada Minggu (8/12) pagi.
Bayi yang ada dikandungannya ini pun telah keluar separuh badan.
Ruapanya anak kedua Kelana ini berada dalam posisi sungsang.
Sehingga yang keluar terlebih dahulu adalah kakinya.
Sedangkan tubuh bagian atas masih berada di mulut rahim.
Tahu bayinya mengalami kondisi seperti ini, Kelana pun menjadi panik.
Ia pun segera membawa istrinya ke rumah sakit.
Pikiran Kelana waktu itu hanya berfokus pada keselamatan istri dan bayinya.
Karena terlalu panik, ia pun lupa membawa dokumen medis sang istri untuk melahirkan.
Akhirnya Kelana dan sang istri tiba pada pukul 8 waktu setempat.
Sang istri pun langsung disambut oleh petugas medis rumah sakit.
Ia pun segera dibawa dengan kursi roda menuju ke ruang gawat darurat.
Ketika sudah berada di depan ruangan, petugas medis pun menanyainya.
Petugas medis ini menanyakan kartu identitas sang istri.
Kelana pun baru sadar kalau ia lupa membawanya.
Ia pun kemudian mengaku kalau lupa membawa kartu identitas sang istri karena terburu-buru.
"Dalam keadaan isteri yang telah pecah ketuban di rumah maupun di mobil, mana mungkin saya sempat untuk memikirkan hal lain kecuali keselamatan istri dan bayi saya," tulis Kelana.
Meski beralasan seperti itu petugas medis tetap saja memintanya untuk menyerahkan KTP sang istri.
Karena tanpa KTP, persalinan di rumah sakit tak bisa dilakukan.
Petugas medis pun menyarankan untuk kembali dan mengambil KTP istri terlebih dahulu.
Tapi Kelana enggan utuk melakukannya.
Ini dikarenakan rumahnya yang berjarak 15-20 menit dari rumah sakit tersebut.
Ia pun ingin istri dan bayinya dapat segera ditangani.
Akhirnya Kelana pun menawarkan KTP-nya sebagai jaminan.
Sayangnya hal ini ditolak oleh petugas medis.
Petugas medis tetap meminta Kelana untuk kembali ke rumah.
"Kembalilah ke rumah dengan cepat, Anda masih punya waktu," tulis Kelana, menirukan apa yang dikatakan seorang petugas medis.
Dalam keadaan tertekan, ia pun berusaha berunding dengan petugas medis.
Kelana pun akhirnya disarankan mengurus administrasi ke resepsionis sebelum sang istrinya mendapatka perawatan.
Ia pun segera menuju ke resepsionis.
Sayangnya ketika sudah disana ia malah menapatkan kenyataan yang pahit.
Bagaimana tidak, ia lagi-lagi dihadapkan dengan masalah KTP.
Kali ini tak hanya KTP saja, petugas resepsionis juga menanyakan berbagai berkas seperti surat menikah, buku bayi, dan KTP sang istri.
Kelana pun kembali menjelaskan situasi yang dialaminya.
Namun respon petugas resepsionis malah membuat Kelana kaget.
Ia malah memarahi Kelana di depan semua orang.
Pria ini pun malah memperkeruh keadaan.
"Bagaimana kita bisa tahu apakah istri Anda orang asing atau bukan? Kami bahkan tidak bisa memastikan apakah kalian sudah menikah," ujar petugas resepsionis.
Kelana tak menyangka dengan apa yang dikatakan petugas resepsionis tersebut.
Ia merasa kalau petugas resepsionis ini telah melakukan pelanggaran etika hingga bersikap kasar padanya.
Sekali lagi Kelana pun mencoba menawarkan KTP-nya.
Baca Juga: ART Sandra Dewi Pilih Mundur karena Diberikan 'Uang Kaget': Gua Kapok!
Namun, petugas tersebut tetap saja tak mau memprosesnya.
Kelana malah diminta untuk pergi ke rumah sakit lain.
Namun setelah kurang lebih 30 menit mempermasalahkan KTP, istri Kelana baru mendapatkan penanganan.
Sayangnya karena terlambat menerima penanganan, bayi kelana dan istri mengalami nasib nahas.
Saat bayi berhasil dikeluarkan, seluruh kulit bayi tersebut membiru.
Keesokan harinya seorang dokter spesialis memberi tahu kalau sang bayi mengalami pendarahan internal stadium 4 yang kritis di otaknya.
Rupanya bayi tersebut sudah mengalami stadium 2 pada hari pertama.
Mengetahui kenyataan ini Kelana dan sang istri merasa hancur.
“Aku hanya tidak mengerti mengapa mereka tidak memberitahuku sebelumnya. Seorang dokter, Dr Teh, bahkan memberi kami penjelasan singkat tentang kesehatan bayi kami pada hari pertama, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa tentang pendarahan internal," tulis Kelana.
"Ini membawa keputusasaan bagi keluargaku," imbuhnya.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Ternyata Inilah Alasan Nadiem Makarim Hapus UN pada Tahun 2021!
Pada pukul 15.31 waktu setempat, Kelana dan sang istri kehilangan anak kedua yang mereka nantikan.
Anak kedua mereka ini meninggal karena pendarahan internal otak stadium 4.
Baca Juga: Vidi Aldiano Terkena Kanker Ginjal: Ternyata Makanan dan Minuman Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker!
"Saya harap pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas terhadap para petugas medis di rumah sakit ini," kata Kelana di akhir tulisannya.
Pada akhir postingannya, Kelana sempat memberikan catatan kepad anak pertamanya yang bernama Alisha.
"Terima kasih telah menemani papa ketika saat bersedih, adek arif telah menunggumu di surga," tulis Kelana.
Untuk anak keduanya yang meninggal, Kelana telah memberikan nama yaitu Mohamed Arif Mohamed Riduan.