Suar.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, berbagai gebrakan yang ia lakukan di BUMN merupakan upaya menata tata kelola bisnis perusahaan plat merah dan kementerian yang ia pimpin.
Ia menegaskan, kebijakan yang ia ambil bukan di dasari oleh rasa tidak suka kepada para pendahulunya, para menteri BUMN sebelumnya.
"Jadi, apa yang saya lakukan hari ini, bukan karena tidak suka dengan menteri-menteri BUMN sebelumnya, oh enggak."
"Justru sekarang ini saya mau merapikan."
"Dengan cara mengurangi, itu lebih baik," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Seperti diketahui, sejak jadi Menteri BUMN pada 27 Oktober 2019, Erick merombak strukturisasi pejabat di Kementerian BUMN yakni dengan memangkas pejabat eselon I.
Selain itu Erick juga memutuskan untuk merombak beberapa direksi atau komisaris perusahaan BUMN.
Kini Erick berencana untuk merombak sejumlah anak perusahaan BUMN yang dinilai hanya sebuah pemanis tanpa memberikan kontribusi laba yang besar.
Apalagi Erick mendapakan fakta timpangnya kontribusi BUMN dalam menghasilkan laba.
"Toh, dari Rp 210 triliun untung (BUMN), 73 persen, Rp 156 triliun itu hanya (berasal) dari 15 BUMN," ucapnya.