Pemuda itu bernama Basuki Tjahaya Purnama (BTP) yang tidak mau lagi dipanggil Ahok.
Melansir dari Bangka Pos, kejadian itu berlangsung di Manggar, Belitung Timur, Februari 2001, Yuniar yang kala itu berprofesi sebagai perias pengantin berkenalan dengan BTP.
Yuniar heran,entah dari mana BTP mengetahui jika dia adalah lulusan STM Analis Kimia, Yogyakarta pada 1970 silam.
BTP meminta bantuannya untuk terlibat di PT Nurindra Eka Persada (NEP), perusahaan yang bergerak di bidang pasir Kuarsa di Kabupaten Belitung Timur.
Yuniar menerima tawaran BTP.
Dalam kesehariannya sebagai karyawan dan bos, BTP memanggil Yuniar dengan sebutan 'Bu Yun'.
Yuniar mengungkapkan jika PT. NEP memproduksi berbagai ukuran pasir kuarsa.
Ia masih ingat, beberapa pelanggan perusahaan yang merupakan perusahaan kelas atas seperti California Texas (Caltex) yang berada di Kota Dumai, Riau dan PT Pindad.
"Permintaan pasir kuarsa perbulan dari Caltex sekitar 500 Ton Perbulan," ujar Yuniar kepadaBangka Pos, Kamis (14/11/2019).