Melansir artikel di ahok.org, seusai menamatkan kuliahnya di Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti, BTP mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Terjundunia kontraktor selama dua tahun, BTP menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk menjadi pengelola mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.
Untuk itu BTP memutuskan melanjutkan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.
Mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.
Karena ingin berkonsentrasi untukbekerja di Belitung, pada 1995 BTPmemutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya.
Sebelumnya pada1992 BTPmendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.
Baca Juga: Sosok Ini Sebut Ahok Bukan Malaikat, tapi Roh Motor Perubahan yang Tak Bisa Kerja Sendirian
Cerita Mantan Karyawan
Yuniar Yusuftak tidak tahu dari mana, pemuda itu tiba-tiba datang ke rumahnya.
Pemuda tersebut lalu mengajaknya untuk terlibat di perusahaan pasir kuarsa.
Seorang pemuda yang kemudian menjadi perhatian masyarakat Indonesia dengan sejumlah prestasi dan kontroversi yang dimilikinya.