Follow Us

Yayasan Al-Awaliyah Gelar Nyiram Pusaka Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW, Ternyata Ada Tujuan Khusus di Balik Tradisi Ini

Moh. Habib Asyhad - Kamis, 07 November 2019 | 20:10
Menyambut perigatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 9 November 2019, Yayasan Al-Awaliyah menggelar kegiatan Nyiram Pusaka, Kamis (7/11/2019). Benda-benda pusaka Yayasan Al-Awaliyah, Padepokan Nur Sedjati, yang akan dicuci, tampak mulai dikeluarkan dari tempat penyimpanan.
Tribun Jabar/Eki Yulianto

Menyambut perigatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 9 November 2019, Yayasan Al-Awaliyah menggelar kegiatan Nyiram Pusaka, Kamis (7/11/2019). Benda-benda pusaka Yayasan Al-Awaliyah, Padepokan Nur Sedjati, yang akan dicuci, tampak mulai dikeluarkan dari tempat penyimpanan.

Suar.ID - Yayasan Al-Awaliyah, Cirebon, Jawa Barat, baru saja punya gawe besar.

Kamis (7/11), yayasan ini menggelar kegiatan Nyiram Pusaka dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 9 November 2019 nanti.

Nyiram Pusaka yang diselenggarakan di halapan Padepokan Nur Sedjati, persisnya di yayasan Al-Awaliyah, itu berjalan khidmat dan sakral.

Kegiatan sakral tersebut, seperti dilaporkan Tribuncirebon.com pada Kamis (7/11), kegiatan itu juga dihadiri para sesepuh, anggota padepokan, Dosen ISBI Bandung, dan segenap tamu undangan.

Baca Juga: Terungkap Fakta Unik Najwa Shihab, Selain Keturunan Langsung Nabi Muhammad, Ternyata Putri Quraish Shihab Ini Punya Fragmen DNA dari 10 Nenek Moyang yang Berbeda!

Warga sekitar juga diperkenakan untuk hadir di acara bertema "Membumikan Ajaran Langit, Ngelayang Sedjatine Rasa" itu.

"Kami dari tahun ke tahun menyelenggarakan Maulid Nabi, alhamdulilah sudah masuk di tahun 8," ujar Buyut Suhenda, sapaan akrabnya, Kamis (7/11).

Dia juga menyebut, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat khususnya warga Blok Sibatok, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tidak melupakan sejarah.

Kegiatan ini, tambahnya, merupakan peninggalan leluhur dan orang zaman dahulu yang patut terus dilestarikan.

"Cuma kita ambil logisnya, jangan magic atau mistisnya," katanya.

"Adapun perlengkapan yang dapat dikaitkan itu merupakan bentuk budaya tujuannya agar terus dipelihara dan dijaga biar tetap terjaga sampai generasi berikutnya."

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest