Hamdani meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil.
Ketiga anak yang kini sudah berstatus yatim tersebut adalah Fitriani (12), M Reza (10), dan M Mirza (4).
Saat diwawancarai, tidak banyak yang bisa diutarakan Mursyidah.
Mursyidah lebih banyak menangis sambil memeluk anak bungsunya.
"Saya tidak tahu, kalau saya ditahan, bagaimana dan siapa yang pelihara anak-anak saya. Sedangkan bapak anak-anak kini sudah meninggal dunia," katanya sambil terus menangis.
Semasa suaminya hidup, dia menang ikut membantu mencari nafkah.
Menjadi tukang cuci dan gosok di rumah-rumah tetangganya. Serta membuat keripik untuk ditempatkan di kios-kios dengan harga Rp 1.000 per bungkus.
"Dengan itulah kami bertahan hidup selama ini," tambahnya.
Namun kini dia terancam hukuman penjara atas dakwaan merusak bagian pintu, keramik, dan sejumlah tabung.
Pengrusakan itu terjadi saat Mursyidah bersama sejumlah masyarakat lain mencoba menerobos masuk ke dalam pangkalan elpiji guna memastikan apakah benar elpiji yang disubsidi pemerintah itu sudah habis ataupun tidak.