Suar.ID -Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan mengubah sistem e-budgeting warisan gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dilansir dari Warta Kota pada Jumat (1/10/2019), ia juga menargetkan bahwa sistem baru akan langsung diaplikasikan pada 2020 mendatang untuk membahas rancangan anggaran 2021.
“Kami mengedepankan prinsip transparansi, akuntability, dan smart system. Itu kami pegang, dan yang akan dilakukan adalah anggaran itu tetap bisa diakses,” kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (1/11/2019).
Selain bisa dilihat oleh masyarakat, skema penganggaran yang dilakukan DKI juga menyediakan kolom komentar.
Baca Juga: Heboh Anggaran Lem Aibon Tidak Wajar, Ahok Ungkapkan Cara 'Mudah' Atur APBD DKI Jakarta
Artinya, masyarakat bisa memberi masukan dan saran atas kegiatan yang akan dikerjakan DKI Jakarta melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kalau saat ini publik hanya bisa lihat tapi tidak bisa memberikan komentar. Itu (perbarui sistem) sudah dikerjakan dan akan digunakan Januari 2020,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aniestak ingin dianggap lambat dalam menyikapi sistem ini.
Ia menjelaskan, pembaruan sistem itu sudah dikerjakan setahun lebih dan memang direncanakan akan diresmikan pada akhir 2019.

Anies Baswedan
“Karena kemarin ada hiruk pikuk, pertanyaannya akan saya sampaikan. Ini ada unsur manusia. Unsur manusianya adalah ada yang mengerjakannya dengan malas, tidak tertib, ada yang mengerjakannya dengan tidak tahu niatnya apa, tapi faktanya, datanya salah,” jelasnya.