Suar.ID - Setelah melahirkan, ibu mana yang ingin berpisah dengan anaknya.
Namun, wanita ini justru memilih untuk tak mengenal anaknya sama sekali.
Hal itu ia putuskan hanya beberapa minggu setelah bayi laki-lakinya lahir.
Dilansir dari Mirror.co.uk (24/10/2019), Ibu dua anak bernama Hannah Toohil dari Skotlandia didiagnosis kanker darah yang tidak dapat disembuhkan setelah melahirkan anaknya yang dinamai Fraser 11 minggu lebih awal.
Percaya bahwa ia hanya punya beberapa bulan untuk hidup, wanita 29 tahun ini pun membuat keputusan sulit untuk tidak pernah mengenal anaknya.
Dia yakin bahwa hal itu adalah cara terbaik untuk dilakukan.
Maka, ia pun benrar-benar menjaga jarak selama beberapa bulan dari putranya, sementara dia juga menjalani perawatan yang melalahkan.
Namun, kemudian ia menyesal. Hannah merasa putus asa ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan putranya.
Ia menyadari menghabiskan waktu dengan putranya akan memperpanjang hidupnya, maka ia pun berubah pikiran.
Dan ajaibnya, satu tahun pun berlalu, ibu dua anak itu telah merayakan ulang tahun pertama Fraser, sekaligus peringatan pertama ia didiagnosis kanker multiple myeloma.
Setelah mengalami keajaiban tersebut, wanita itu ingin pengalamannya menginspirasi orang lain dengan penyakit kanker yang tidak dapat disembuhkan.
Ia ingin membuat mereka tidak menyerah pada kehidupan.
"Ketika saya pertama kali didagnosis, saya tidak bisa memahami fakta jenis kanker yang saya miliki tidak dapat disembuhkan,
"Aku sangat mencintai Fraser, aku ingin bersamanya. Tapi aku tidak ingin ikatan dengan dia karena aku berpikir bahwa jika aku akan mati, maka akan lebih baik baginya jika dia tidak mengenal aku.
“Saya pikir hal yang benar adalah menghabiskan waktu bersama putri saya, Catherine, yang sudah mengenal saya dan akan memiliki kenangan bersama saya.
"Jadi, sementara suami saya menghabiskan waktu bersama Fraser setiap hari, saya jarang pergi ke rumah sakit untuk mengunjunginya," ungkap Hannah.
Hannah pun mengungkapkan jika pola pikirnya berubah ketika ia menyadari bahwa perawatan yang diterimanya berhasil dan membuatnya benar-benar baik-baik saja.
Sekarang, Hannah memiliki hubungan yang luar biasa dengan anak yang hampir saja tak mau ia kenal.
Hannah didiagnosis multiple myeloma tiga minggu setelah melahirkan.
Saat itu ia juga sempat melakukan hal yang dilarang dokter, yaitu melakukan pencarian di Google tentang penyakitnya. Sesuatu yang akhirnya semakin membuat Hannah kehilangan harapan hidup.
“Konsultan memberi tahu saya, 'Tolong jangan Google '. Tetapi saya melakukannya dan, dari apa yang saya baca, saya yakin saya hanya punya beberapa bulan untuk hidup, katanya.
Untuk menyembuhkan kanker yang dideritanya, Hannah memulai empat bulan kemoterapi sebelum dikirim 170 mil dari rumah ke Rumah Sakit Universitas Queen Elizabeth di Glasgow untuk transplantasi sel induk.
“Kebanyakan orang dirawat di rumah sakit selama 14 hari setelah transplantasi sel induk tetapi saya berada di dalam selama lima minggu, karena saya tidak pulih cukup cepat - mungkin karena tubuh saya tidak punya waktu untuk pulih dari kehamilan sebelum saya pengobatan kanker dimulai," katanya.
"Catherine (anak prempuannya) datang berkunjung beberapa kali, tetapi aku tidak melihat Fraser sama sekali." sambungnya.
Ketika Hannah akhirnya diizinkan pulang, pemulihannya terjadi cukup menakjubkan.
Ketika Hannah tumbuh lebih kuat secara mental dan fisik, dia mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk membantu merawat kedua anaknya.
Dua belas bulan setelah didiagnosis, kanker Hannah dalam remisi, dan meskipun dia tahu itu akan kembali suatu hari, dia tidak memikirkan penyakitnya.
Hannah, yang berencana untuk kembali bekerja tahun depan, mengatakan: “Perawatan yang telah saya lakukan sangat baik sehingga tidak ada tanda-tanda kanker dalam darah saya.
"Kanker saya sedang tidur dan sementara saya tahu suatu hari akan bangun lagi, tidak ada yang tahu kapan itu akan terjadi,
“Bisa dalam enam bulan atau dalam enam tahun - tidak ada cara untuk memprediksi. Saya hanya harus berharap bahwa, sementara itu, para ilmuwan akan menemukan obatnya," katanya.
Meski begitu, ia tak ingin membuang waktu untuk memikirkan penyakitnya.
“Sebaliknya, saya menikmati menjalani hidup saya, melakukan sebanyak mungkin dengan anak-anak saya. Saya tahu betapa berharganya hidup ini dan saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu," katanya.
Hannah pun berterima kasih atas semua dukungan yang ia terima termasuk dari keluarganya, teman-teman dan staf medis yang membantu merawat Fraser selama 10 minggu pertama hidupnya.
Dia juga telah menerima dukungan dari badan amal Myeloma UK, yang memberikan informasi dan dukungan kepada siapa pun yang terkena penyakit ini dan membantu mendanai penelitian untuk menemukan perawatan baru dan kemungkinan penyembuhan.
“Saya telah belajar bahwa Anda dapat menjalani hidup bahkan ketika Anda didiagnosis menderita kanker yang saat ini tidak dapat disembuhkan. Nasihat saya kepada orang lain tetap positif," kata Hannah.