Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pilu Ki Maun, Hidup Sebatang Kara di Tengah Kerasnya Kehidupan Ibu Kota, Berjualan Sapu Demi Sesuap Nasi

Aditya Eriza Fahmi - Sabtu, 19 Oktober 2019 | 15:00
Kisah Pilu Ki Maun, Hidup Sebatang Kara dan Berjualan Sapu Demi Sesuap Nasi
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina

Kisah Pilu Ki Maun, Hidup Sebatang Kara dan Berjualan Sapu Demi Sesuap Nasi

Baca Juga: Gara-gara Ajak Anak dan Istri ke Jepang, Wali Kota Medan Rela Palak Kepala Dinas Demi Tutup Biaya Perjalanan yang Berjumlah Rp 800 Juta

Makan Sehari Sekali

Karena penghasilan yang tak menentu, pola makan Ki Maun pun terpaksa mengikuti penghasilannya.

Jika sapunya hanya terjual satu biji saja setelah seharian berkeliling, maka Ki Maun hanya akan makan satu kali.

Ki Maun beralasan melakukan hal ini karena uangnya tak cukup.

"Saya mah makannya gampang. Yang penting setoran enggak pernah kurang."

"Yang penting kita masih ada usahanya buat cari uang tanpa mengemis," katanya.

Baca Juga: Jernih Banget! Meskipun Terkena Dampak Kerusakan dari Badai Hagibis, Jepang Dipuji Netizen Dunia Karena Tingkat Kebersihannya yang Tinggi

Meski memiliki kehidupan yang pas-pasan dan ketiga anaknya kehidupannya tak jauh berbeda, hal ini tak lantas membuat Ki Maun berhenti bersedekah.

Tiap ia berkeliling untuk menjajakan sapu, Ki Maun mengatakan selalu bertemu dengan orang-orang yang baik.

Karena sedara tiba-tiba sering dibelikan makanan atupun minuman bahkan sampai uang.

"Suka ada yang ngasih ke saya. Padahal enggak belisapu, tahu-tahu kasih uang. Kadang juga saya dibeliin makan sama kopi," jelasnya.

Source :Tribun Jakarta

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x