Sebenarnya Ki Maun sendiri mengaku ingin mengganti barang dagangannya menjadi barang yang lebih mudah laku dan juga kekinian.
Namun ia masih terkendala masalah modal usaha.
Ki Maun sendiri waktu masih muda bekerja serabutan untuk mengumpulkan modal usahanya.
Sedangkan di masa tuanya kini, ia hanya bisa menggantungkan penghasilan dari penjualan sapunya.
Ki Maun memilih berjualan sapu karena sistemnya yang berupa setor ketika sudah laku.
"Ya abisnya mau jualan lainnya modalnya enggak ada. Kalau ini kan saya ambil dulu, pulangnya setor."
"Untuksapulidi dari bos Rp 7.500 dansapulantai Rp 12 ribu," ungkapnya.
Tiap sapunya nanti akan dihargai mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu.
Harga yang dipatok ini sudah termasuk tenaga yang dikeluarkan oleh Ki Maun.
"Saya kasih harga segitu aja masih banyak ditawar. Yaudahlah saya ma selalu kasih selama kita jualan ada untungnya," tambahnya.