Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pilu Ki Maun, Hidup Sebatang Kara di Tengah Kerasnya Kehidupan Ibu Kota, Berjualan Sapu Demi Sesuap Nasi

Aditya Eriza Fahmi - Sabtu, 19 Oktober 2019 | 15:00
Kisah Pilu Ki Maun, Hidup Sebatang Kara dan Berjualan Sapu Demi Sesuap Nasi
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina

Kisah Pilu Ki Maun, Hidup Sebatang Kara dan Berjualan Sapu Demi Sesuap Nasi

Sebenarnya Ki Maun sendiri mengaku ingin mengganti barang dagangannya menjadi barang yang lebih mudah laku dan juga kekinian.

Namun ia masih terkendala masalah modal usaha.

Ki Maun sendiri waktu masih muda bekerja serabutan untuk mengumpulkan modal usahanya.

Sedangkan di masa tuanya kini, ia hanya bisa menggantungkan penghasilan dari penjualan sapunya.

Ki Maun memilih berjualan sapu karena sistemnya yang berupa setor ketika sudah laku.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Pramugari Cantik Kepincut Pak Tarno dan Rela Dimadu hingga Istri Mark Sungkar Akui Ingin Kembali ke Orangtua

Ki Maun alias Tonge (71), penjual sapu keliling di wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas dan Pasar Rebo
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina

Ki Maun alias Tonge (71), penjual sapu keliling di wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas dan Pasar Rebo

"Ya abisnya mau jualan lainnya modalnya enggak ada. Kalau ini kan saya ambil dulu, pulangnya setor."

"Untuksapulidi dari bos Rp 7.500 dansapulantai Rp 12 ribu," ungkapnya.

Tiap sapunya nanti akan dihargai mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu.

Harga yang dipatok ini sudah termasuk tenaga yang dikeluarkan oleh Ki Maun.

"Saya kasih harga segitu aja masih banyak ditawar. Yaudahlah saya ma selalu kasih selama kita jualan ada untungnya," tambahnya.

Source :Tribun Jakarta

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x