Follow Us

Sempat Viral Keluarga yang Tinggal di Gubuk bak Kandang Ayam, Tetangganya Malah Dibuat Geram dan Ungkap Fakta-fakta Lain: Bapaknya Pakai Motor Besar CBR!

Aditya Eriza Fahmi - Senin, 14 Oktober 2019 | 12:30
Sempat Viral Keluarga yang Tinggal di Gubuk , Berikut ini Beberapa Fakta yang Diungkap Tetangganya Dulu:
Kolase:Tribun Pontianak/Destriadi Yunas Jumasani

Sempat Viral Keluarga yang Tinggal di Gubuk , Berikut ini Beberapa Fakta yang Diungkap Tetangganya Dulu:

Suar.ID - Seperti yang diketahui, belum lama ini viral satu keluarga yang tinggal di sebuah gubug yang tak layak huni di Mega Timur.

Gubuk ini bahkan mirip seperti kandang ayam.

Namun terkuak beberapa fakta baru mengenai satu keluarga asal Kota Pontianak yang tinggal di Kabupaten Kubu Raya (KKR).

Jika melihat Kartu Keluarga (KK), keluarga atas nama Lena sebagai kepala keluarga ini memiliki empat orang anak.

Baca Juga: Viral Kisah Del Piero Bocah 11 Tahun yang Hilang Selama Satu Bulan, Ternyata Ini yang Dilakukannya Sebelum Menghilang

Suami Lena sendiri malah tak terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK).

Kisah keluarga Lena ini beberapa hari ini sedang menjadi sorotan publik.

Bagaimana tidak satu keluarga ini tinggal dalam sebuah gubuk yang tak layak huni.

Dilansir Tribun Pontianak, Camat Pontianak Utara yang bernama Aulia Candra menegaskan bahwa, keluarga Lene ini telah mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Pontianak.

Baca Juga: Mengaku Punya Anak dari Pangeran Cendana, Beginilah Nasib Artis Ini Sekarang, Berubah Drastis Sejak Sang Putri Punya Penghasilan Sendiri!

"Bu Lena, saya sampaikan memang saat ini masih terdaftar sebagai warga Gang, Bentasan 1 Kelurahan Siantan Hulu kecamatan Pontianak Utara," kata Aulia, Minggu (13/10/2019).

Aulia Candra juga mejabarkan secara detail terkait masalah keluarga Lena yang jadi sorotan publik ini.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum pindah ke gubuk di tanah milik orang yang berada di Mega Timur ini, Lena rupanya pernah tinggal di Bentasan 1.

Saat itu Lena tinggal bersama sang suami dan mendapatkan bantuan program rumah.

Sayangnya kini rumah tersebut malah sudah dijual oleh suami Lena.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Kabar Terbaru Mantan Istri Tommy Soeharto yang Kini Dekat dengan Aktor Hollywood hingga Kabar Terbaru Istri Mantan Dandim Kendari

Kemudian Lena dan keluarganya pun tinggal di rumah orangtuanya yang berada di Gang Swadaya I yang kini juga sudah dijual.

"Selama ini Bu Lena juga menjadi penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) sudah dimasukkan dalam daftar, hanya pada saat akan diverifikasi yang bersangkutan sudah tidak berada ditempat," jelas Aulia saat diwawancarai Tribun Pontianak.

Setelah meninggalkan Gang Swadaya I, keberadaan Lena dan kelurganya ini tidak diketahui.

Baru sekarang setelah kisahnya viral baru diketahui membuat pondok gubug di Mega Timur.

Aulia juga sempat mengungkapkan harapannya agar kejadian ini tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengurangi kredibilitas Pemerintah Kota Pontianak.

Baca Juga: Mantan Teroris Ini Blak-blakan Ungkap Isi Otak Abu Rara, Pelaku Penusukan Wiranto: Mereka Tak Perlu Bom

"Selama ini, selain pemerintah Kota Pontianak, masyarakat dan RT setempat juga sering memberikan bantuan untuk mereka. Namun karena ada indikasi pernasalahan internal keluarga sehingga bantuan yg diberikan sering disalahgunakan," ucap Aulia dan pernyataan persoalan keluarga ini dipertegas warga Gang Swadaya I.

Salah satu yang menjadi masalah bantuan rumah yang sudah dibedah pemerintah ini seharusnya tidak boleh diperjualbelukan.

"Sekali lagi, kami harapkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan sendiri ataupun golongan, jikalau ingin memberikan bantuan silahkan saja, tapi tanpa ada embel-embel yang lainnya," pungkas Aulia.

Sejumlah dermawan saat mengunjungi keluarga Sapriadi dan Lena yang tinggal bersama empat anaknya di gubuk di Gang Kelompok Tani, Jalan Selat Panjang II, Desa Mega Timur, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (12/10/2019) siang. Sejumlah dermawan berupaya menawarkan solusi kepada keluarga ini untuk pindah ke tempat yang lebih layak.
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Sejumlah dermawan saat mengunjungi keluarga Sapriadi dan Lena yang tinggal bersama empat anaknya di gubuk di Gang Kelompok Tani, Jalan Selat Panjang II, Desa Mega Timur, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (12/10/2019) siang. Sejumlah dermawan berupaya menawarkan solusi kepada keluarga ini untuk pindah ke tempat yang lebih layak.

Yanti yang juga merupakan warga Gang Swadaya ini kerap peduli dengan keluarga Lena.

Ia kerap sekali memberikan makanan dan juga berbagai hal lainnya kepada mereka.

Baca Juga: Raffi Ahmad Pamerkan Tas Kulit Buaya Mewah Berharga Miliaran Milik Sang Istri, Nagita Slavina Justru Berikan Respon Mengejutkan

Namun setelah mengetahui permasalah sebenarnya, warga mulai berpikir kembali sebelum memberikan bantuan.

"Emak bapaknnya sehat, bapaknya pakai motor besar CBR tu, anaknya pakai motor Beat merah juga baru ini. Saya baru ketemu tiga hari lalu, dia manggil saya bibi," ucap Yanti.

Yanti juga menegaskan bahwa suami siri Lena yang bernama Sapriadi ini tidak bekerja dan tidak jelas.

"Kalau anaknya pulang tidak bawa duit, dimarahi. Kan anaknya tidak bisa bohong, coba saja wawancara anaknya itu, tanya seperti apa sikap bapak tirinya pada dia," tambahnya.

Tak hanya itu Yanti juga menceritakan kalau banyak warga Gang Swadaya yang meminjamkan uang kepada Lena.

Baca Juga: Bukan karena Kebal Wiranto Ditusuk Tak Berdarah sehingga Disebut Rekayasa, Begini Penjelasan Dokter RSPAD Gatot Soebroto

Untuk membayar utangnya itu, Lena kerap berjanji menjual rumahnya.

"Tapi diam-diam dia jual rumah dan pindah diam-diam, dia ngaku tanah itu dipinjamkan, padahal tanah itu bapak mertuanya yang beli," tambahnya.

"Suami pakai CBR, anak sehat dan gemuk tapi hidupnye sengsara atau sengaja biar viral dan dikasi duit. Bantuan itu banyak untuk keluarga Lena itu," tegasnya.

Bahkan keluarga Lena juga mendapat bantuan berupa sepeda dari pemerintah, namun sepeda ini malah digadaikan kepada orangtuanya.

"Semua dapat kok, PKH, beras dan bantuan lainnya, dimana sakitnya Bu Lena tu. Kita sesama warga sesama manusia siapa yang tak mau membantu, tapi kita bantu malah dia seperti," ucap Yanti.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Begini Kabar Terbaru Istri Mantan Dandim Kendari Sehari Setelah Suaminya Dipecat dari Jabatannya

Yanti juga mengungkapkan bahwa rumah Lena yang berada di Gang Swadaya ini belum genap sebulan dijual.

Namun tiba-tiba kisahnya yang tinggal di gubuk menjadi viral.

"Warga kita tak terima pernyataan dia tu, bahkan ngomel, ngapa gitu Kak Lena tu, ngapa gitu mama vanes tu, karena kita sini paham dan tau kehidupan mereka, dimana sakitnya bapak pakai CBR anak pakai beat baru, kita kalah kaya dari dia" tambahnya.

Tak sampai disitu, Yanti juga mengungkapkan bahwa satu Gang Swadaya protes karena pernyataan Lena.

Ia menambahkan bahwa Lena dan suaminya pergi untuk lari dari utang.

Baca Juga: Wanita Ini Kaget Bukan Kepalang, Setelah Diamati Kerang Laut yang Dia Temukan Mirip Osama bin Laden Pentolan Al Qaeda

"Sampai delapan orang nagihnya di rumahnya, itu koperasi harian, belom agi utang same orang gang sini, makanya kite ni bukan iri orang viralkan, tapi kita warga sini takut salah sasaran," tambahnya.

Menurut Yanti, yang seharusnya mendapatkan bantuan itu seharusnya adalah anak tiri dari Sapriadi, karena ia dipaksa berjualan.

"Kalau anak yang baru ni, gemuk dan sehat, macam mana kurang gizi," tegasnya.

Yanti juga mengungkapkan tak hanya rumah di Gang Swadaya yang dijual, tapi juga dua rumah orangtuanya juga ikut dijual.

Baca Juga: Luar Biasa! Butuh Waktu 13 Tahun untuk Memahat Tanaman di Halaman Rumahnya, Pria Ini Hasilkan Pagar Rumah Berbentuk Makhluk Mitologi Ini

Source : Tribun Pontianak

Editor : Khaerunisa

Baca Lainnya

Latest