Suar.ID - Mantan teroris Sofyan Tsauri memastikan jika penusukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Wiranto bukanlah rekayasa.
Sofyan mengatakan pertama kali mendengar nama Abu Rara muncul saat penangkapan di Bekasi.
"Memang kelompok Tambun ini punya ciri khas, memang terkenal berani, faksi paling keras diantara kelompok ISIS sendiri, karena tidak semua ISIS setakfir kelompok Tambun," ujarnya.
"Kemudian juga, kelompok ini ketika penangkapan Abu Zi sekitar beberapa bulan lalu, nama Abu Rara ini muncul, tapi hanya disitu dijelaskan dia setelah dinikahkan oleh Abu Zi. Setelah namanya muncul di media massa ia kabur ke Kediri, setelah itu ke Menes," sambung Sofyan.
Daerah Menes, dikatakan Sofyan, merupakan zona merah terorisme.
"Kelompok Menes itu menjadi basis tempat temen-temen di mana itu menjadi safe house," kata Sofyan dilansir dari tayangan Apa Kabar Indonesia melalui kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (11/10/2019).
"Seharusnya zona merah itu menjadi peringatan, setidaknya kalau ada pejabat yang datang ke sana harus ada penebalan-penebalan (keamanan)," sambungnya.
Ia berpendapat prosedur keamanan aparat kurang sigap menghadapi peringatan tersebut.
Terlebih dalam foto yang beredar, pelaku penusukan yang diduga teroris itu ikut mengantri dan menyambut Pak Wiranto.
"Ini naif sekali menurut saya, seharusnya kalau seperti itu mau ada pejabat negara, dengan potongan seperti itu, ya, sebaiknya disterilkan dulu, diamankan dulu sampai kemudian siapa ditunjuk yang boleh bersalaman di situ," ujarnya.