Untuk membayar utangnya itu, Lena kerap berjanji menjual rumahnya.
"Tapi diam-diam dia jual rumah dan pindah diam-diam, dia ngaku tanah itu dipinjamkan, padahal tanah itu bapak mertuanya yang beli," tambahnya.
"Suami pakai CBR, anak sehat dan gemuk tapi hidupnye sengsara atau sengaja biar viral dan dikasi duit. Bantuan itu banyak untuk keluarga Lena itu," tegasnya.
Bahkan keluarga Lena juga mendapat bantuan berupa sepeda dari pemerintah, namun sepeda ini malah digadaikan kepada orangtuanya.
"Semua dapat kok, PKH, beras dan bantuan lainnya, dimana sakitnya Bu Lena tu. Kita sesama warga sesama manusia siapa yang tak mau membantu, tapi kita bantu malah dia seperti," ucap Yanti.
Yanti juga mengungkapkan bahwa rumah Lena yang berada di Gang Swadaya ini belum genap sebulan dijual.
Namun tiba-tiba kisahnya yang tinggal di gubuk menjadi viral.
"Warga kita tak terima pernyataan dia tu, bahkan ngomel, ngapa gitu Kak Lena tu, ngapa gitu mama vanes tu, karena kita sini paham dan tau kehidupan mereka, dimana sakitnya bapak pakai CBR anak pakai beat baru, kita kalah kaya dari dia" tambahnya.
Tak sampai disitu, Yanti juga mengungkapkan bahwa satu Gang Swadaya protes karena pernyataan Lena.
Ia menambahkan bahwa Lena dan suaminya pergi untuk lari dari utang.