Dianggap mendukung kekerasan, Kisah hidup Arthur Fleck yang diceritakan di film ini dinilai memiliki kemiripan dengan kondisi masyarakat, khususnya di Amerika Serikat (AS).
Kritikus film Time, Stephanie Zacharek mengatakan, di AS beberapa kejadian penembakan massal dilakukan pria yang kisah hidup dan kondisinya mirip dengan Joker.
Zacharek mengatakan, film ini seolah memberikan pesan bahwa penonton mengasihani si tokoh utama dan menganggap Fleck hanya kurang mendapatkan kasih sayang.
Selain Zacharek, ada pula yang berpendapat bahwa film Joker menggambarkan dan dianggap mendukung kekerasan.
Karakter awal Joker yang merupakan tokoh protagonis dan kemudian berubah menjadi antagonis dianggap membuat penonton dapat memaklumi mereka yang berbuat kriminal.
Hal ini pun membuat beberapa anggota keluarga korban penembakan Aurora tahun 2012 menyurati Warner Bros.
Keluarga korban meminta rumah produksi itu menggunakan uangnya untuk membangun komunitas yang aman dan tanpa senjata.
Baca Juga: Seorang Gadis Menancapkan Gigi ke Wajah Temannya hingga Cacat Permanen Gara-gara Rebutan Pria
Kekhawatiran ini terjadi setelah banyak yang mengaitkan peluncuran Joker dengan kejadian tragedi Aurora 2012.
Saat itu, seorang pria bersenjata menembaki penonton film The Dark Knight Rises.