Bukannya membaik, kondisi wanita muda itu justru semakin parah.
Tiga hari setelah dirawat di rumah sakit, Jia Yi mengalami koma yang panjang sebelum akhirnya meninggal pada 1 Mei 2019 lalu. Tepat pada hari Buruh.
Menurut catatan medis, Jia Yi meninggal karena pneumonia dan komplikasi kesehatan lainnya.
Dengan catatan medis itu, pihak perusahaan pun seolah lepas tangan.
Mereka diduga berusaha menghindar untuk memberikan kompensasi kepada keluarga Jia Yi.
Perusahaan mengklaim bahwa kematian wanita muda itu disebabkan oleh pneumonia seperti catatan medis, dan itu tidak terkait dengan pekerjaannya yang berlebihan.
Kondisi tersebut sungguh memprihatinkan.
Sebuah laporan mengungkapkan bahwa pekerja di Hong Kong rata-rata bekerja lebih dari 50 jam per minggu.
Hong Kong termasuk negara yang memiliki jam kerja terpanjang di dunia bersama Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.