Follow Us

Miris, Begini Nasib Wanita yang Bekerja 15 Jam Sehari, Alami Kondisi Memprihatinkan Sebelum Akhirnya Meninggal

Khaerunisa - Minggu, 29 September 2019 | 16:00
Miris, Begini Nasib Wanita yang Bekerja 15 Jam Sehari, Alami Kondisi Memprihatinkan Sebelum Akhirnya Meninggal
Kolase Freepik

Namun demikian, tidak seperti Jepang dan Taiwan di mana mereka menyakini pekerjaan berlebihan sebagai salah satu bentuk bahaya pekerjaan sehingga mereka yang terkena dampaknya dapat dikompensasi, Hong Kong masih menyelidiki apakah kasus-kasus kematian pekerja kota dan bekerja yang berlebihan terkait.

Bisa jadi, jeritan seperti yang diungkapkan Jia Yi akan terus terjadi.

Sebelum meninggal, wanita muda itu sempat mengungkapkan kata-kata terakhirnya.

"Oh Tidak, apa yang harus saya lakukan? Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan saya, saya terkutung!," keluhnya dikutip dari Good Times.

Baca Juga: 16 Tahun Ditutupi, Denny Cagur Bongkar Fakta Alasan Beddu Sampai Dikeluarkan dari Cagur, Sosok Wanita Disebut Jadi Penyebabnya

Sebagai salah satu kota termahal di dunia untuk biaya hidup seperti yang dilaporkan oleh The Economist Intelligence Unit dalam Survei Biaya Hidup Sedunia tahunannya, tidak mengherankan bahwa sebagian besar pekerja di Hong Kong harus bekerja dalam jam kerja yang lebih lama seperti Jia Yi.

Jia Yi dan banyak pekerja lainnya bahkan tetap harus memaksakan diri bekerja meski dalam kondisi sakit.

Pikirannya dipenuhi oleh pekerjaan dan pekerjaan, yang perlahan dapat membuat kondisi kesehatannya menurun.

Sangat disayangkan jika kasus seperti yang terjadi pada Jia Yi terus terjadi apabila pemerintah tidak segera mengeluarkan peraturan tentang jam kerja standar dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Baca Juga: Berangkatkan ART-nya ke Tanah Suci, Jessica Iskandar Minta Didoakan Soal Pernikahannya dengan Richard Kyle

Source : Good Times

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular