Mbah Kasbi hanya bisa bergeser di samping ranjang jika ingin buang air.
Di kamar tak berdinding yang di tempatinya itu, tergeletak ember dan baskom yang menyebarkan bau pesing dan bau tak sedap lainnya yang diletakkan di bawah ranjang.
"Saya tinggal sendiri, kalau mau buang air besar atau kecil ya cuma bisa geser saja di samping ranjang," ujarnya.
Kasbi pernah tiga kali terjatuh saat berusaha berjalan ke belakang rumahnya untuk buang air.
Berjam jam dia mengaku hanya bisa terlentang di lantai semen yang sudah berbulan bulan tak tersentuh sapu, menunggu pertolongan dari tetangga.
Beruntung saat itu putra keduanya datang dan memberi pertolongan.
"Mau jalan pelan-pelan tapi jatuh di depan lemari. Ya hanya tergeletak diam di lantai enggak pakai apa-apa. Sudah tiga kali saya jatuh sampai kepala saya terbentur tiang rumah. Biasanya kalau begitu teriak minta tolong kalau ada bunyi kendaraan lewat," katanya.
Mbah Kasbi memiliki empat anak dari pernikahannya.
Namun, tiga dari empat anaknya memilih tinggal di kota lain.
Sementara anak kedua memilih hidup bersama anak dan istri di desa lain.